[ Kajian Evermos ] Seri Hadis Perbaikan Diri 02 : Istighfar dan Taubat sebagai Sebab Keberlimpahan serta Keselamatan

fikih muamalah riyadhush shalihin
fikih muamalah riyadhush shalihin
Sumber: pexels.com

Kajian kali ini membahas hadis yang berkaitan dengan bab Taubat dari kitab Ridyadh ash-Shalihin.

Hadis yang dimaksud adalah:

وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ قَالَ: وَاللَّهِ إِنِّي لأَسْتَغْفرُ اللهَ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ، فِي اليَوْمِ، أَكْثَر مِنْ سَبْعِين مرَّةً. رواه البخاري

Dari Abu Hurairah (radhiyallahu ‘anhu), bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda: “Demi Allah, aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari. [HR al-Bukhari.]

Begitu pula dengan hadis:

وعن الأَغَرِّ بْن يَسار المُزنِيِّ رضي الله عنه رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ قَالَ: يَا أَيُّها النَّاس تُوبُوا إِلى اللَّهِ واسْتغْفرُوهُ فإِني أَتوبُ في اليَوْمِ مائة مَرَّة. رواه مسلم

Dari al-Agharr bin Yasar al-Muzani (radhiyallahu ‘anhu), bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda: “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah kepada-Nya, karena sungguh aku bertobat seratus kali dalam sehari.” [HR Muslim.]

Pemateri: Adni Kurniawan (Head of Sharia Business Advisory Evermos)