Batik Fractal: Berdayakan Para Pembatik dengan Teknologi

Perkembangan teknologi di dunia mau tidak mau harus diikuti oleh semua orang. Namun, hal ini mungkin cukup sulit untuk diikuti oleh para pembatik tradisional. Berkat inovasi dari Mbak Nancy dan kedua rekannya yang memiliki hobi teknologi dan sains, tercetuslah ide untuk menggabungkan teknologi dengan batik. Setelah melalui proses panjang, mereka berhasil mendirikan brand Batik Fractal dan membuat software jBatik untuk membantu berdayakan para pembatik dalam membuat pola batik. 

Mbak Nancy ingin Batik Fractal menjadi brand yang mengkolaborasikan teknologi dan budaya. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan pemberdayaan untuk para pembatik. Mbak Nancy dan pihak lain yang terlibat melakukan pelatihan dan pendampingan kepada mereka mengenai cara pembuatan batik hingga pemasarannya menggunakan teknologi. Harapannya, para pembatik di Indonesia semakin produktif sehingga secara ekonomi bisa terbantu.

Sejarah Berdirinya Batik Fractal

Berdayakan Para Pembatik

Awal berdirinya Batik Fractal dimulai pada tahun 2007. Ide membuat Batik Fractal tidak tercetus begitu saja. Awalnya Mbak Nancy dan kedua rekannya yang hobi teknologi, matematika, dan sains memiliki ide untuk membuat desain yang berbeda dari yang sudah ada. Kebetulan saat itu, software untuk membuat batik masih jarang dan ternyata setelah membuat desain dengan formula matematis gambar yang muncul mirip dengan batik. Selain itu, desain batik umumnya terinspirasi dari alam dan mengandung unsur matematis. Mengetahui fakta itu, mereka tertarik untuk membuat software untuk membuat batik dengan menggunakan perhitungan matematis. 

Mbak Nancy menyadari batik cukup sensitif karena mengandung budaya dan tradisi tertentu. Itu sebabnya, beliau berdiskusi dengan berbagai pihak terutama akademisi sebelum melangkah lebih jauh. Setelah melalui berbagai proses dan pro kontra, Mbak Nancy dan kedua rekannya mendapat dukungan dari para akademisi untuk membuat software jBatik yang merupakan aplikasi khusus untuk membuat pola batik. Software ini kemudian mereka gunakan untuk membuat produk Batik Fractal dan dimanfaatkan para pembatik di Indonesia untuk berkarya.

Alasan Mengapa Memilih Fokus ke Fashion Batik

Berdayakan Para Pembatik

Alasan utama Mbak Nancy memilih fokus ke fashion karena produksi batik terbesar memang untuk fashion. Itulah mengapa akhirnya beliau berpikir bahwa pemasaran produk Batik Fractal paling efektif melalui fashion. Di balik itu memang produk batik yang masih dalam bentuk kain atau produk belum siap pakai memang cukup sulit menarik konsumen untuk beli dibanding produk fashion. Dari situ, Mbak Nancy ingin fokus ke fashion batik karena memang dalam bisnis harus memperhatikan target market. Karena jika tidak, lama-lama bisnis bisa redup atau mati. Padahal, para pembatik membutuhkan penjualan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Cara Mbak Nancy Memberdayakan Para Pembatik

Berdayakan Para Pembatik

Sesuai gagasan awal, Mbak Nancy ingin mengkolaborasikan teknologi dan batik. Kolaborasi ini memang hanya akan fokus ke batik modern. Sebab, batik tradisional lebih kental dengan tradisi, budaya, dan banyak pakem sehingga tidak bisa sembarangan diproduksi. Beliau ingin software jBatik bisa bermanfaat untuk para pembatik. Dengan begitu, para pembatik bisa mengikuti perkembangan teknologi sehingga bisnisnya bisa semakin berkembang.

Mbak Nancy menyadari, sebagian besar pembatik memiliki keterbatasan kemampuan terhadap teknologi. Itu sebabnya, beliau bekerja sama dengan pemerintah atau institusi tertentu untuk mengadakan pelatihan dan pendampingan para pembatik di daerah tertentu. Program ini biasanya berlangsung selama 4 bulan dan sifatnya end-to-end. Tujuannya, agar para pembatik bisa mengikuti perkembangan teknologi, baik dari segi pembuatan motif batik hingga penjualan. Agar lebih optimal, Mbak Nancy terlebih dulu membuat kurikulum tentang cara pembuatan motif, pembuatan produk siap pakai, koleksi batik, hingga penjualan di e-commerce. Melalui program ini, harapannya para pembatik bisa memahami teknologi sehingga bisa diterapkan dalam produksi batik maupun penjualannya.

Cara Menjaga Ekosistem Internal Ala Mbak Nancy

Mbak Nancy memiliki cara tersendiri untuk menjaga internal tim Batik Fractal. Sejak pandemi hingga sekarang, beliau menerapkan sistem remote working sehingga beliau harus memastikan karyawan yang beliau rekrut memang capable, bisa kerja mandiri maupun tim. Baginya, setiap karyawan harus bisa menghandle projeknya sendiri dari perencanaan hingga launching. Selain itu, mereka juga harus bisa bekerja sama dan saling membantu dengan tim maupun divisi lain. Mbak Nancy menyadari bahwa bisnisnya sangat banyak tantangan dan kendala sehingga beliau selalu siap bertindak sebagai leader dan bertanggung jawab terhadap semua proses. 

Mbak Nancy juga sangat mendukung timnya untuk selalu meningkatkan kapasitas mereka. Misalnya jika ada yang ingin online course maupun seminar, beliau melalui Batik Fractal akan mendukung secara finansial selama alasannya logis. Selain itu, beliau juga sangat mendukung para karyawan untuk punya side job selama tugasnya di Batik Fractal tidak terhambat. Menurut Mbak Nancy, ini menjadi kesempatan tim internal maupun beliau sendiri untuk bisa sharing ilmu dan berkembang jadi lebih baik. Maka tak heran, bila banyak dari karyawan Batik Fractal ada yang menjadi content creator maupun memiliki bisnis sendiri. 

Tantangan Menjalankan Bisnis Batik Fractal

Menurut Mbak Nancy, tantangan terberat dalam bisnisnya adalah mengikuti perkembangan teknologi yang cepat berubah. Saat awal merintis, mungkin belum banyak anak muda yang tertarik dengan baik, berbeda dengan sekarang. Saat ini semakin banyak anak muda yang suka batik dan ingin membuat batik. Selain itu, kebiasaan menggunakan pakaian batik juga berubah. Jika dulunya hanya untuk acara formal, sekarang bisa untuk acara apa saja. Itu  sebabnya, Batik Fractal harus bisa mengadopsi cara berpikir kalangan milenial dan gen Z karena memang target pasarnya adalah mereka.

Harapan dan Tips Bisnis dari Mbak Nancy

Mbak Nancy ingin Batik Fractal menjadi brand yang memanfaatkan teknologi untuk mentransformasi budaya. Secara internasional, beliau ingin memperlihatkan Batik Fractal sebagai perpaduan antara hi-tech dan budaya. Sementara di Indonesia, beliau ingin semakin banyak orang yang menggunakan batik untuk sehari-hari. Sebab, hal ini akan berdampak pada pebisnis batik. Semakin banyak orang yang pakai batik artinya kebutuhan batik selalu ada sehingga pembatik makin terperdaya.

Mbak Nancy juga memberikan beberapa tips dalam membangun bisnis. Menurut beliau, pastikan bisnis ada target market-nya. Kemudian, memulai bisnis bisa dari level terkecil dahulu dan terima masukan dari banyak pihak. Selain itu, pebisnis juga harus tahan banting, tidak mudah menyerah, dan menjaga komitmen. Mbak Nancy menyadari membuat bisnis itu tidak mudah. Itu sebabnya, perlu memiliki komunitas yang menjadi support system.

Baca berita terbaru, informatif dan inspiratif lainnya di Evermos Impact.

Bagikan :

Artikel Terkait
Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com

Download Aplikasi

Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Tentang Kami

Informasi Lainnya

Download Aplikasi

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com