Bangkit dan Berdaya: Risya Wiyono Temukan Makna Kemandirian Bersama Evermos

Awal Perjalanan Menuju Perubahan

Bagi Risya Wiyono, bergabung dengan Evermos menjadi titik awal perubahan besar dalam hidupnya. Tahun 2020 menjadi masa penuh tantangan, ketika ia memutuskan berhenti bekerja dan mencari cara agar tetap produktif dari rumah.

Berawal dari rasa ingin mandiri dan tidak ingin sepenuhnya bergantung pada suami, ia mulai mencoba dunia jualan online. Saat itu, aplikasi yang digunakannya masih versi awal sebelum menjadi Evermos seperti sekarang. Langkah kecil tersebut perlahan mengubah cara pandangnya terhadap kerja dan kemandirian.

Dari yang semula hanya pembeli aktif, Risya bertransformasi menjadi seseorang yang mampu menghasilkan pendapatan sendiri dan membantu orang lain melakukan hal serupa.

Belajar dan Tumbuh Bersama Komunitas

Risya mengaku tidak memiliki latar belakang sebagai penjual. Ia belajar dari nol—mengenal sistem aplikasi, memahami produk, dan mencoba strategi promosi secara mandiri. Meski sempat kebingungan di awal, ia tidak menyerah.

Ketekunannya berbuah hasil. Risya mulai meraih pelanggan tetap dan dipercaya oleh tim Evermos untuk menjadi Koordinator Reseller. Dalam peran barunya, ia membantu sesama reseller untuk berkembang melalui komunitas. Ia memberikan bimbingan, semangat, dan contoh nyata bahwa konsistensi akan membawa hasil.

Baginya, keberadaan komunitas reseller Evermos bukan hanya tempat berjualan, tetapi ruang untuk saling menguatkan dan bertumbuh bersama.

Menyeimbangkan Peran dan Waktu

Kini, Risya tetap bekerja di kantor sambil menjalankan peran sebagai reseller dan ibu bagi dua anak. Ia berhasil menyeimbangkan semua peran itu dengan baik berkat sistem Evermos yang fleksibel.

Setiap hari ia aktif membagikan konten dan merespons pelanggan dengan cepat. Justru dari balik meja kantornya, Risya mampu menjadi reseller yang sigap membantu anggota komunitas dan pelanggan.

Bagi Risya, kunci keseimbangan ada pada manajemen waktu dan komitmen. Ia membuktikan bahwa perempuan bisa tetap berdaya di tengah rutinitas tanpa meninggalkan tanggung jawab keluarga maupun pekerjaan.

Bangkit dan Berdaya: Risya Wiyono Temukan Makna Kemandirian Bersama Evermos

Menghadapi Tantangan dan Tetap Optimis

Menjadi reseller di wilayah Jabodetabek menghadirkan tantangan tersendiri. Persaingan dengan platform besar seperti e-commerce mainstream membuat sebagian orang mundur. Namun bagi Risya, tantangan ini justru menjadi motivasi untuk terus berinovasi.

Evermos memberikan nilai lebih bagi para reseller dengan menghadirkan produk lokal yang berkualitas dan berdampak sosial. Ia percaya, keberhasilan bukan hanya diukur dari penjualan, tetapi juga dari manfaat yang bisa diberikan kepada sesama.

Dengan dukungan komunitas dan pelatihan dari Evermos, Risya terus bertahan, tumbuh, dan menjadi inspirasi bagi reseller lain di daerahnya.

Prinsip Hidup yang Menguatkan

Dalam setiap langkahnya, Risya selalu berpegang pada keseimbangan antara usaha dan doa. Ia percaya bahwa hasil tidak datang hanya dari kerja keras, tetapi juga dari niat baik dan keikhlasan.

Ia membangun kebiasaan sederhana: membagikan konten secara konsisten, berinteraksi dengan pelanggan, dan menjaga kepercayaan. Dari rutinitas itu, orang-orang mulai mengenalnya sebagai penjual yang bisa diandalkan dan selalu hadir dengan semangat positif.

Bagi Risya, perjalanan bersama Evermos bukan sekadar soal bisnis, melainkan tentang proses menjadi pribadi yang lebih sabar, tangguh, dan bermanfaat bagi orang lain.

Harapan untuk Masa Depan

Risya ingin terus tumbuh bersama Evermos dan melihat lebih banyak perempuan yang berani mengambil langkah pertama menuju kemandirian. Ia berharap komunitas reseller Evermos semakin kuat, sehingga lebih banyak anggota yang dapat merasakan manfaat nyata dari berjualan online.

Baginya, keberhasilan sejati bukan hanya tentang keuntungan, tetapi tentang kesempatan untuk belajar, berbagi, dan menebar kebaikan.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »