Evermos Impact Stories

Rizka Dwi Fauziah memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2015, ketika masih duduk di bangku kuliah kebidanan semester akhir di Poltekkes Tasikmalaya. Sebagai mahasiswa berprestasi, ia menerima penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Ketika sebagian besar orang mungkin akan menggunakannya untuk keperluan pribadi, Rizka memilih langkah yang berbeda. Ia memutuskan menjadikan uang tersebut sebagai

Siti Hamidah memulai karier bisnisnya sebagai ibu rumah tangga setelah memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya di sebuah pabrik. Meskipun awalnya hanya berfokus pada keluarga, ia merasa perlu mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Berawal dari berjualan di pasar dan pasar malam, Siti menemukan kecintaannya dalam dunia jual beli. Meski hamil pada saat itu, ia

Dwi Rma Yustitia atau disapa Rima, pendiri RiBi Design & Craft, memulai perjalanan bisnisnya setelah hampir 14 tahun menjadi karyawan, dengan posisi di bidang HR. Saat pandemi Covid-19, ia dihadapkan pada situasi sulit di mana ia harus memutuskan antara melanjutkan karier atau tidak, melihat melihat ada banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di perusahaannya.

Novia Hardyantie Rahayu, seorang owner dari brand Fityoutfit, memulai perjalanan bisnisnya dengan langkah sederhana namun penuh semangat. Setelah bekerja selama 4 tahun di bagian R&D di Cikarang DLBS (Dexa Laboratories Of Biomolecular Science), Novia membuat keputusan besar untuk resign dari pekerjaannya setelah menikah dan hamil. Keputusan ini diambil karena kondisi Long Distance Marriage (LDM) dengan

Finalia Meiriana, seorang guru dengan rutinitas yang padat, telah lama  memiliki hobi berjualan. Sejak sebelum menikah, Finalia sudah tertarik pada dunia usaha kecil-kecilan. Setelah berkeluarga, dorongan untuk berjualan semakin besar, terutama dengan membuka toko kecil. Awalnya, kakaknya yang membantu mengisi stok barang, tetapi seiring waktu, Finalia mulai mengelola sendiri, termasuk belanja grosir.    Transisi ke

Dea Hardiansyah atau disapa Dea memulai perjalanan bisnisnya sejak 2012 dengan menjual celana jeans di Kaskus, platform forum online populer saat itu. Ketika media sosial dan marketplace sekarang belum berkembang, ia memanfaatkan Kaskus sebagai channel utama penjualannya. Dari waktu ke waktu, Dea mulai mencoba berbagai platform baru, seperti Facebook atau Meta, untuk mempromosikan produknya.  Seiring