Mengedukasi Anak Indonesia Lewat Fashion Ramah Lingkungan Bersama Keytabee

Dari Hutan ke Dunia Fashion Anak

Perjalanan hidup terkadang membawa seseorang ke arah yang tidak terduga. Begitu pula dengan kisah Trisna Utami Lestari, seorang lulusan kehutanan yang kini dikenal sebagai pendiri Keytabee, brand fashion anak asal Cianjur yang mengusung misi konservasi dan edukasi lingkungan.

Berawal dari latar belakang di bidang konservasi sumber daya hutan, Trisna sempat merasa tidak dapat berkontribusi langsung pada pelestarian alam setelah lulus kuliah. Namun, semangatnya untuk memberi manfaat bagi lingkungan tidak pernah padam. Ia mulai bereksperimen membuat berbagai produk dari kain perca sejak 2016. Potongan kain yang sering dianggap limbah justru diolah menjadi karya kreatif bersama ibu-ibu di sekitar rumahnya, membuka peluang kerja kecil dan mengurangi sampah tekstil.

Lahirnya Keytabee: Learn With Style

Dari aktivitas sederhana itu, tumbuh keinginan untuk melahirkan sebuah brand yang mampu menghadirkan nilai edukatif dan lingkungan dalam satu produk. Pada tahun 2022, lahirlah Keytabee, sebuah merek fashion anak yang menggunakan bahan ramah lingkungan.

Seiring berjalannya waktu, Keytabee mengembangkan konsep unik: pakaian anak yang tidak hanya nyaman dikenakan, tetapi juga sarat makna edukatif. Koleksi tahun 2024 menghadirkan tema satwa endemik Indonesia, di mana setiap pakaian dilengkapi fitur interaktif berupa kode yang dapat dipindai untuk menampilkan cerita menarik tentang satwa khas Indonesia seperti komodo dan spesies lainnya.

Melalui konsep Learn With Style, Keytabee mengajak anak-anak untuk tampil bergaya sambil belajar mencintai alam sejak dini. Visi besarnya adalah menanamkan kesadaran konservasi kepada generasi muda agar kelak tumbuh menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan.

Mengedukasi Anak Indonesia Lewat Fashion Ramah Lingkungan Bersama Keytabee

Kolaborasi untuk Dampak Sosial yang Lebih Luas

Komitmen Keytabee terhadap keberlanjutan tidak berhenti pada produk. Brand ini menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk yayasan disabilitas, untuk mengolah sisa kain produksi menjadi produk baru seperti tas kecil dan aksesori rambut. Upaya ini tidak hanya membantu mengurangi limbah tekstil, tetapi juga memberdayakan teman-teman disabilitas dengan memberikan kesempatan berkarya dan memperoleh penghasilan tambahan.

Selain itu, Keytabee juga bekerja sama dengan salah satu sekolah dasar di Cianjur dalam program Ecobrick. Sisa kain yang sudah tidak dapat diolah kembali dimanfaatkan sebagai bahan pengisi botol plastik untuk dijadikan furnitur seperti sofa ramah lingkungan. Melalui program ini, Keytabee turut menanamkan semangat menjaga lingkungan sejak usia sekolah.

Membangun dari Desa, Menembus Pasar Nasional

Perjalanan membangun Keytabee tidak selalu mudah. Berbasis di sebuah desa kecil di Cianjur, Trisna sempat merasa produk-produknya belum banyak dikenal di daerah sendiri. Namun, kesempatan berpartisipasi dalam sebuah bazar di Jakarta menjadi titik balik. Produk-produk Keytabee mendapatkan sambutan positif dari pengunjung ibu kota, bahkan karya hasil kolaborasi dengan penyandang disabilitas menjadi produk pertama yang terjual.

Momen tersebut menjadi bukti bahwa karya yang lahir dari niat baik dan semangat keberlanjutan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Sejak saat itu, Keytabee semakin yakin untuk terus mengembangkan produk yang membawa nilai sosial dan lingkungan.

Mengedukasi Anak Indonesia Lewat Fashion Ramah Lingkungan Bersama Keytabee

Menjaga Keseimbangan Antara Keluarga dan Bisnis

Di balik kesuksesan Keytabee, terdapat tantangan besar dalam hal manajemen waktu. Trisna menjalankan banyak peran sekaligus: sebagai ibu rumah tangga, istri, CEO, sekaligus penggerak di berbagai kegiatan sosial. Untuk menjaga keseimbangan, ia menerapkan jadwal harian yang terencana dengan baik, memprioritaskan hal-hal utama yang harus diselesaikan setiap hari.

Dengan tim inti beranggotakan tiga orang, Keytabee berusaha membangun sistem kerja yang efisien dan saling mendukung. Setiap anggota memiliki tanggung jawab yang jelas, dari produksi hingga pemasaran. Pendekatan ini membantu brand tetap fokus pada misinya tanpa kehilangan arah di tengah kesibukan.

Harapan dan Langkah ke Depan

Keytabee kini berada pada tahap penguatan fondasi bisnis. Harapan besarnya adalah dapat membuka toko offline di taman safari, menambah variasi desain, serta memperluas jangkauan pasar agar produk lebih mudah diakses tanpa sistem pre-order.

Lebih dari sekadar bisnis, Keytabee ingin menjadi warisan yang membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat. Melalui fashion, Trisna berharap dapat menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga alam bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti memilih pakaian yang ramah lingkungan dan memiliki nilai edukatif.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »