Perjalanan hidup sering kali membawa seseorang pada titik-titik yang tak terduga. Begitu pula dengan Eka Meilani, seorang perempuan asal Semarang yang merasakan pahit-manisnya usaha sebelum menemukan jalan baru yang lebih kuat dan penuh harapan. Kisahnya menjadi bukti bahwa ketika seseorang memilih untuk bangkit, jalan baru selalu terbuka.
Awal Perjalanan: Berjualan dari Keraguan
Sebelum mengenal dunia usaha, Eka bekerja di perusahaan leasing dengan ritme yang padat. Pandemi COVID-19 mengubah kondisi perusahaan secara signifikan, hingga ia harus berhadapan dengan situasi yang sulit. Masa itu menjadi titik berat baginya, sekaligus awal dari langkah baru yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Saat masih bekerja, Eka sempat membantu teman dekatnya berjualan beras. Awalnya hanya ingin menolong, ia mencoba menawarkan lewat status WhatsApp dan pesan pribadi ke beberapa kenalan. Di situlah ia pertama kali merasakan sulitnya berjualan. Keuntungan yang sangat tipis, tenaga yang besar, dan waktu yang tersita membuatnya menyadari bahwa berdagang bukan hanya soal menawarkan barang, tetapi juga tentang ketangguhan mental.
Namun Eka adalah pribadi yang mudah tersentuh ketika melihat orang lain membutuhkan bantuan. Meski sering kelelahan, ia tetap berusaha menjualkan banyak produk titipan teman, dari beras, sembako, hingga kue kering menjelang Lebaran. Semua dilakukannya di sela-sela pekerjaan dan aktivitas rumah, bahkan hingga larut malam.
Pelajaran dari Pengalaman Pahit
Dalam perjalanan itu, Eka pernah mengalami pengalaman pahit ketika ada rekan usaha yang tidak menepati pembayaran. Tabungan keluarga yang ia kumpulkan bersama suami hilang begitu saja. Situasi ini membuatnya terpukul dan sempat kehilangan kepercayaan diri untuk kembali berdagang.
Meski begitu, ia memilih untuk melepaskan dan mengikhlaskan kerugian tersebut. Dukungan suami menjadi kekuatan besar baginya. Dari pengalaman itu, Eka belajar bahwa setiap perjuangan memiliki risikonya dan jatuh bukan berarti tidak bisa bangkit lagi. Justru dari situlah ia memahami nilai kesabaran, kejujuran, dan kehati-hatian dalam berusaha.
Pertemuan dengan Evermos
Setelah melalui masa-masa sulit, Eka mulai kembali mencoba berjualan online. Namun rasa trauma membuatnya berhati-hati. Pada tahun 2022, ia menemukan aplikasi Evermos saat mencari produk rumah tangga. Meski sempat ragu, ia memutuskan untuk mencoba, langkah kecil yang kemudian mengubah banyak hal.
Ketika pertama kali memesan dan mencoba menjual produk Evermos, Eka menemukan kemudahan yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan. Aplikasi yang mudah dipahami, proses transaksi yang aman, dan kualitas produk yang sesuai membuatnya semakin yakin. Dari sana, ia mulai belajar fitur demi fitur, memahami sistem pesanan, hingga mengelola komplain secara mandiri.
Manfaat dan Perubahan yang Dirasakan
Sejak bergabung sebagai reseller Evermos, Eka merasakan banyak perubahan positif. Ia mendapatkan tambahan penghasilan yang membantu kebutuhan keluarga, sekaligus memberi ruang baginya untuk mengatur waktu lebih fleksibel. Komisi mingguan yang ia kumpulkan sering digunakan untuk menabung atau sekadar menikmati waktu berkualitas bersama suami.
Selain itu, ia merasakan manfaat dari komunitas reseller. Melalui grup dan kegiatan bersama, ia mendapat motivasi baru, ide-ide berjualan, serta tantangan mingguan yang membuatnya lebih bersemangat. Tantangan-tantangan itu menjadi cara bagi Eka untuk mengukur kemampuan diri dan melihat sejauh mana ia bisa berkembang.
Menemukan Makna Baru dalam Perjalanan
Bagi Eka, berjualan bukan lagi sekadar mencari tambahan penghasilan. Setiap produk yang ia bagikan kepada pelanggan menjadi simbol keberanian untuk memulai kembali setelah mengalami kejatuhan. Ia belajar bahwa perjalanan menuju kemandirian sering kali dimulai dari langkah sederhana, sebuah klik, sebuah postingan, atau sebuah keputusan untuk mencoba lagi.
Kini, dari Semarang, Eka meyakini bahwa siapa pun bisa menemukan jalannya kembali. Dengan ketekunan, dukungan yang tepat, dan kemauan untuk belajar, setiap orang memiliki kesempatan untuk membangun kehidupan yang lebih mandiri dan bermakna.
Kisah Eka adalah pengingat bahwa jatuh bukanlah akhir. Justru di sanalah keberanian seseorang diuji, dan ketika ia memilih untuk bangkit, selalu ada ruang baru yang menanti untuk diisi dengan harapan.









