Berbisnis di Tengah Kesibukan Jadi Guru – Teh Novita bergabung dengan Evermos sejak tahun 2019. Saat itu, beliau tengah cuti melahirkan anak kedua dan merasa waktunya sangat longgar. Apalagi rutinitas sebelumnya sebagai seorang guru memang sibuk, jadi saat cuti dan anak sedang tidur beliau merasa tidak memiliki aktivitas. Kemudian, beliau melihat iklan Evermos dan merasa sangat relate dengan keadaannya. Teh Novita mengaku, dirinya memang ingin berjualan dan berbisnis. Karena merasa tidak bisa membuat produk atau brand, menurutnya bergabung Evermos menjadi salah satu cara yang tepat untuk mewujudkan keinginannya.
Teh Novita mengungkapkan, “Saat itu, pendaftaran reseller Evermos masih harus bayar 300 ribu. Jadi, waktu itu mikirnya tetep pengen nyoba, kalau misal nggak cocok pun nggak rugi banget.” Meski awalnya sempat bingung, beliau tetap berusaha mempelajari sistem Evermos dan ternyata merasa cocok. Selain itu, semakin banyaknya produk dan brand di Evermos semakin membuatnya tertarik untuk terus berjualan.
Awal berjualan, Teh Novita mencoba memposting produk-produk yang ada di Evermos ke sosial media. Produk yang paling banyak dijual berupa cemilan dan menemukan satu produk yang penjualannya sangat bagus dan keuntungannya lumayan. Bahkan, beliau sampai menyetok produk tersebut hingga berdus-dus untuk dijual ke siswa-siswanya. Namun, jualan produk tersebut tidak bertahan lama karena datangnya pandemi Covid-19. Meski begitu, Teh Novita tetap bisa berjualan online dan semakin paham strateginya.
Cerita Jadi Kori Coblong
Teh Novita mengaku dihubungi Teh Zahra, salah satu tim Evermos untuk bergabung dengan grup training untuk reseller. Di grup ini, para reseller bisa belajar banyak mengenai bisnis, cara memperbanyak kontak, dan pelanggan. Lama-kelamaan, Teh Novita mendapat tawaran dari Teh Zahra untuk menjadi Kori atau koordinator reseller untuk daerah Coblong. Beliau mengaku antusias karena sebelumnya sudah punya pengalaman sebagai humas sehingga beliau semakin tertarik untuk jadi Kori.
“Saya senang banget jadi Kori, karena memang suka mengajar dan banyak challenge. Kebetulan saat itu pandemi Covid-19, jadi WFH di rumah. Tidak ada kerjaan, ada kerjaan juga cuma melalui zoom. Saat nggak ngajar, jadi nggak ada kerjaan. Saat menjadi Kori, bisa lebih produktif dan bisa mengajari reseller baru. Saya jadi Kori dan mengikuti perjalanan Evermos sampai pasca pandemi,” cerita Teh Novita. Setelah pandemi, beliau mengajar lagi dan berkat jadi Kori beliau tidak kaget saat tiba-tiba harus mendapat amanah menjadi salah satu pimpinan di sekolah.
Amanah jadi Kori tetap berlanjut hingga pandemi usai. Karena mulai WFO, Teh Novita jadi sibuk lagi sehingga berdampak terhadap aktivitasnya sebagai reseller. Beliau mengaku, aktivitas jualannya tidak seaktif saat masih WFH. Meski begitu, beliau tetap berusaha mengikuti perkembangan Evermos dan reseller dengan menyimak grup. Terkadang, saat ada reseller yang bertanya, beliau tetap melayani dan mengajari. Beliau mengaku akhir-akhir ini tidak terlalu rutin berjualan seperti sebelumnya. Meski begitu, beliau tetap ingin lanjut berjualan.
Semangat Berbisnis di Tengah Kesibukan Jadi Guru
Kesibukan sebagai guru dan ibu rumah tangga tak menyurutkan semangat Teh Novita untuk berbisnis. Kesibukan ini juga lah yang menjadi salah satu alasan beliau memilih berbisnis melalui sistem reseller Evermos. Sebab, sistem tersebut tidak membutuhkan modal banyak dan waktunya bisa fleksibel. Selain itu, adanya dukungan dari tim Evermos sangat membantunya dan para reseller lain. Adanya grup komunitas reseller juga semakin mengeratkan kekeluargaan para reseller dan Tim Evermos sehingga bisa saling memberikan semangat dan sharing pengetahuan serta wawasan.
Teh Novita juga tidak sembarangan dalam mempromosikan produk. Sebelumnya, beliau akan mencari tahu terlebih dahulu informasi mengenai produk tersebut. Alasannya karena beliau tidak cukup berani menjual produk yang tidak familiar baginya. Selain itu, informasi tersebut berguna untuk mencegah adanya produk yang tidak sesuai ekspektasi. Itu sebabnya, Teh Novita hanya menjual produk memang sudah diketahui kualitasnya dengan baik seperti sprei kintakun, hijab, kosmetik, dan madu. Beliau mempromosikan produknya melalui status dan grup WA maupun ditawarkan secara langsung kepada calon konsumen.
Kepuasan selama Berbisnis
Teh Novita mengaku sangat senang bisa berjualan. “Selain menambah penghasilan, saya juga merasa senang karena bisa menambah kenalan dan teman baru. Dari komunitasnya juga diajari banyak hal. Saya paling senang saat bisa membantu orang lain misal ada kendala gitu. Bahkan ada yang sampe bilang berterima kasih sekali ke saya, jadi saya merasa senang dan puas bisa bantu orang lain,” ujar Teh Novita.
Teh Novita juga merasa adanya program reseller Evermos sangat bermanfaat dan bisa memberikan keberkahan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Apalagi saat menjadi Kori, beliau bisa berbagi ilmu dengan orang lain. Menurut beliau dari aktivitas itu keberkahan bisa diperoleh. Namun karena kesibukannya saat ini, beliau terkadang tidak sempat untuk promosi produk dan sering kali hanya memantau grup reseller. Meski begitu, sebenarnya Teh Novita masih ingin terus berjualan dan sedang berusaha untuk bangkit lagi agar bisa rutin promosi produk dan berjualan lagi.
Itulah kisah inspiratif dari Teh Novita yang semangat berjualan di tengah rutinitasnya sebagai seorang guru yang patut kita teladani.
Baca berita terbaru, informatif dan inspiratif lainnya di Evermos Impact.