Seri Mutiara Hadis Riyadhush Shalihin 12 – Tidak Meremehkan Dosa

Redaksi Riwayat:  

عنْ أَنَس رضي اللَّهُ عنه أَنَّه قالَ: “إِنَّكُمْ لَتَعْملُونَ أَعْمَالاً هِيَ أَدقُّ في أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، كُنَّا نَعْدُّهَا عَلَى عَهْدِ رسولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم مِنَ الْمُوِبقاتِ”رواه البخاري

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Sesungguhnya kalian melakukan amalan-amalan yang menurut pandangan kalian lebih kecil dibandingkan helai rambut, padahal pada masa Rasulullah , kami menganggapnya sebagai perkara (dosa besar) yang membinasakan.” (HR. al-Bukhari)

fikih muamalah evermos kurban qurban
Source: pexels.com

Penjelasan:

Para sahabat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap dosa, bahkan terhadap perbuatan yang tampak kecil atau sepele. Hal tersebut dikarenakan mereka senantiasa menghadirkan muraqabatullah (merasa diawasi oleh Allah) dalam hidup mereka. Mereka sangat berhati-hati dalam setiap tindakan dan ucapan karena takut melanggar syariah. Namun, seiring berjalannya waktu, generasi selanjutnya mulai memandang dosa sebagai hal yang ringan. Hal ini menunjukkan bahwa standar moral serta kepekaan terhadap dosa dapat berubah dan berkurang dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.

Seorang muslim tidak boleh meremehkan dosa, karena bahkan dosa-dosa kecil yang menumpuk akan menjadi besar. Terdapat diktum yang diriwayatkan dari Salaf:

لا صَغِيرَة مَعَ إِصْرَار

Tidaklah menjadi dosa kecil apabila dilakukan secara terus-menerus.”

Di samping itu, selaras dengan atsar Anas di atas, sebagian orang bisa jadi salah dalam menilai dosa. Dia menganggap dosa kecil, padahal itu sejatinya dosa besar, baik dari sisi jenis dosanya, atau karena akumulasi dari dosa kecil.