Berdiri sejak tahun 2018, Evermos, sebuah platform social-commerce berbasis syariah dan membentuk dengan tujuan untuk pemberdayaan ekonomi gotong royong , baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-3 di November 2021.
Selama tiga tahun ini, tercatat lebih dari 100.000 reseller yang umumnya didominasi oleh ibu-ibu dari kota di tier 2-3-4 di seluruh Indonesia telah tergabung di platform Evermos. Melalui Evermos, para reseller ini diberdayakan dengan menghubungkannya dengan lebih dari 500 UMKM yang tergabung di platform ini, yang produknya siap untuk dijualkan.
Dengan model bisnis ini, UMKM, reseller, dan konsumen saling terhubung satu sama lain, bekerja sama membentuk suatu ekosistem ekonomi gotong royong. Hal tersebut merupakan visi yang dicita-citakan oleh Evermos.
“Evermos ingin menjadi platform yang bisa membawa serta menerapkan nilai gotong royong di antara pemilik UMKM, reseller, dan konsumen,” jelas Muhammad Ghufron Mustaqim, selaku CEO dari Evermos.
Evermos: Ekonomi Gotong Royong
Salah satu UMKM yang tergabung di Evermos adalah brand produk minuman herbal She Lemon, yang merupakan unit bisnis dari Rumah Tahfidz Permata, sebuah pesantren khusus para penghafal Qur’an yang tidak memungut biaya kepada santrinya. Dalam produksinya, produk ini dibuat oleh para karyawan, santri, dan masyarakat sekitar pondok pesantren tersebut.
Di tahun 2019 bergabung bersama Evermos untuk memasarkan serta mendistribusikan produknya. Pada bulan pertama bermitra, She Lemon mulai mengalami peningkatan penjualan yakni sebanyak 200 botol yang berhasil terjual melalui reseller Evermos. Melihat potensi produknya, Evermos kemudian membantu serta membimbing She Lemon dalam meningkatkan penjualan setiap bulannya melalui promosi digital di media sosial dan juga secara langsung kepada puluhan ribu reseller-nya.
Berkat berkerjasama dengan Evermos, She Lemon kini dapat bersaing dengan kompetitor yang lebih besar, serta dapat memperluas distribusi produknya ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Puncaknya adalah bisnis pesantren ini berhasil mencetak Gross Merchandise Value (GMV) senilai Rp. 400 juta dengan jumlah produk terjual sekitar 6 ribu botol mulai dari 1 Januari sampai dengan Juli 2020.
Cerita lain datang dari reseller Evermos. Sebelum pandemi, Bu Yuyun, seorang ibu dengan 5 orang anak, memiliki usaha katering untuk beberapa sekolah swasta di wilayah tempat tinggalnya di Bandung. Namun, pandemi yang memaksa sekolah-sekolah tersebut tutup membuat Bu Yuyun harus kehilangan sumber mata pencahariannya. Untuk mencukupi kebutuhannya, ia pun lantas memutar otak untuk dapat memperoleh penghasilan, namun juga memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak-anaknya sekolah secara daring di rumah.
Ia pun teringat pada Evermos, yang ia temukan tidak sengaja dari iklan di Facebook. Platform ini menawarkan siapapun kesempatan menjadi reseller tanpa modal, dan juga tanpa perlu direpotkan urusan pengiriman barang karena telah diurus oleh Evermos itu sendiri. Bu Yuyun pun akhirnya mencoba menjadi salah satu reseller, dan sejak saat itu, ia pun dapat kembali memperoleh penghasilan untuk kebutuhan hariannya, tanpa mengorbankan waktu untuk anak-anaknya.
Kisah yang hampir serupa dialami sama halnya dengan Bu Hartati, yang merupakan seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang anak. Suami Bu Hartati mengidap penyakit stroke, sehingga tidak dapat bekerja. Untuk menghidupi kehidupan sehari-hari, Bu Hartati pun bergabung dengan Evermos, yang memungkinkannya memperoleh penghasilan sambil tetap memiliki waktu untuk merawat suami serta anak-anaknya.
Bu Yuyun dan Bu Hartati adalah dua orang di antara ratusan ribu lebih reseller Evermos di seluruh Indonesia yang tengah berusaha mencari penghidupan lebih baik bagi diri sendiri maupun keluarga, terutama di tengah masa pandemi. Para reseller yang tergabung di platform ini akan memperoleh komisi untuk setiap penjualan produk yang berhasil dilakukan. Tercatat, dampak sosial yang diberikan Evermos selama pandemi dapat membantu 20% reseller teratasnya mendapatkan akumulasi pendapatan bersih hampir Rp.2,5 juta per bulannya hanya dengan berjualan produk yang diperoleh dari Evermos.
Untuk meningkatkan kapabilitas dan menunjang kemampuan berbisnis para reseller, Evermos secara rutin mengadakan sejumlah pelatihan baik offline maupun online. Selain itu, Evermos pun aktif terlibat serta mengadakan sejumlah program pendampingan untuk para UMKM. Salah satu di antaranya adalah melalui publikasi Riset Pasar dan pelaksanaan seminar pelatihan UMKM. Acara pelatihan tersebut bekerjasama dengan Soka Institute di akhir bulan November tahun ini.
Dari sisi pembeli, dari hasil riset Evermos yang dilakukan bersama Nation tahun 2021, peran reseller yang terdapat di daerah tier 3-4-5 ini terutama membantu para konsumen dalam memperoleh produk non esensial yang lebih beragam, terlebih dikarenakan jarang atau terbatasnya pilihan toko di daerah mereka. Hal ini tentunya menguntungkan pembeli di daerah ini dalam mengakses beragam produk yang belum tersedia di toko setempat. Selain itu, secara bersama, memberi keuntungan bagi para reseller yang memperoleh penghasilan tambahan. Belum lagi pemasukan bagi pemilik UMKM dari penjualan produk mereka sebuah ekosistem ekonomi gotong royong pun tercipta di sini.
“Ke depannya, kami ingin terus mewujudkan ekonomi gotong royong melalui platform Evermos dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat dan membangun kesejahteraan bersama. Gotong royong itu yang membuat Indonesia merdeka. Jadi kita harus gotong royong juga sebagai platform,” lanjut Muhammad Ghufron Mustaqim kembali, melengkapi penjelasannya.