Fauzia Rachman atau disapa Zia memulai usaha Ayam Geprek Mikes dari Ruko milik orang tuanya yang kosong tidak dipakai. Lokasi ruko ada di jalan utama menuju sekolah. Zia tidak langsung berjualan ayam geprek saat itu. Produk pertama yang dijual berupa jajanan minuman. Seiring berjalannya waktu, usahanya semakin ramai dan pelanggan yang datang minta untuk ada produk makanan. Sejak itu, Zia berpikir untuk membuat produk makanan yang mudah dibuat dan bahannya gampang. Tercetuslah ide menjual ayam geprek dengan nama brand Ayam Geprek Mikes. Usahanya tersebut ternyata jadi pelopor ayam geprek pertama di Padalarang dan banyak yang menyukai, apalagi bertepatan dengan bulan Ramadhan sehingga banyak orang yang membeli ayam geprek untuk buka puasa. Zia mengaku awal buka usaha langsung rame dan banyak yang repeat order.
Kegigihan Zia Tetap Meneruskan Usaha Ayam Geprek Meski Harus Pindah-pindah Lokasi
Usaha Zia berhasil diminati oleh orang-orang di Padalarang dan bahkan ada yang sering jadi pelanggan yang memesan untuk Jumat Berkah. Namun karena suatu hal, Zia harus pindah lokasi dari tempat usahanya yang pertama dan pindah di lokasi lain tetapi tetap di Padalarang. Di tempat baru, usahanya semakin ramai dan bahkan keuntungannya bisa untuk biaya nikah tanpa biaya dari orang tua sedikitpun. Setelah menikah, Zia bersama suami membuka cabang baru di Cimahi. Lokasi di Cimahi tidak tidak menyediakan untuk dine in, jadi hanya untuk take away. Zia mengaku dirinya sempat mendapat protes dari warga sekitar karena terlalu banyak driver yang mengambil pesanan di sana dan mengakibatkan kemacetan di gang tempat Zia buka usaha.
Di saat usahanya sedang ramai tersebut, Zia harus sempat mengalami keguguran karena sering bolak-balik antara Cimahi dan Padalarang untuk mengurus usahanya. Karena hal demikian, Zia memutuskan untuk menghentikan dulu usahanya yang di Padalarang sampai menunggu anak lahir. Zia memilih fokus untuk jualan di online shop untuk mendongkrak omset. Saat anak lahir, beliau yang belum bisa mempercayakan usahanya ke orang lain memutuskan untuk vakum dulu hingga kurang lebih 2-3 tahun. Suami Zia bekerja di salah perusahaan sehingga tidak bisa mengurus juga. Setelah anak udah agak gede dan pola tidurnya sudah terjadwal, Zia memutuskan untuk buka usaha ayam geprek lagi di Cirebon dengan modal dari investor.
Berhasil Mendapat Investor, Zia Buka Usaha Lagi di Cirebon
Sempat vakum usaha 2 hingga 3 tahun, Zia memutuskan untuk bukan usaha ayam geprek lagi setelah mendapat investor. Investor menyediakan ruko di Cirebon sebagai tempat usaha sekaligus tempat tinggal. Lokasinya cukup strategis, dekat dengan beberapa kampus sehingga layanan dine in cukup lumayan tinggi dibanding online. Saat ini, usahanya memasuki bulan ketiga dan Zia mengaku harus effort untuk mengenalkan produknya ke masyarakat. Banyaknya kompetitor menjadi salah satu tantangannya. Beliau harus mengatur strategi agar berhasil menarik konsumen untuk beli dan repeat order.
Pada bulan pertama buka, Zia membagikan voucher diskon kurang lebih 300 porsi meski tidak semua penerima voucher belum membeli produknya. Bulan kedua, Zia juga membagikan voucher diskon dengan jumlah lebih sedikit. Bulan ketiga, strategi yang dilakukan juga masih dengan memberikan voucher tetapi sudah tidak sebanyak saat bulan pertama dan kedua. Zia mengaku masih harus mengenalkan rasa ke masyarakat agar mereka tertarik untuk membeli dan repeat order. Meski belum maksimal, usahanya tersebut sudah menunjukkan hasil positif dengan adanya pelanggan tetap yang order tiap hari Jumat untuk sedekah.
Strategi Zia Sebagai Mompreneur Membagi Waktu antara Keluarga dan Pekerjaan: Harus Tahu Jadwal Aktivitas Anak
Sebagai ibu dan istri, Zia harus mengatur waktunya antara keluarga dan usaha. Beliau mengaku sangat bersyukur karena suaminya mendukung usahanya dan bahkan ikut mengurusnya juga. Biasanya Zia dan suami dengan mengajak anaknya belanja ke pasar untuk membeli bahan kebutuhan masakan. Kemudian, mereka bagi tugas yang harus dilakukan. Biasanya Zia akan menyiapkan kebutuhan produk yang dijual esok harinya, mulai dari bumbu, sambal, menggoreng ayam setengah matang, dan sebagainya. Sementara suaminya, akan membantu menyiapkan pesanan ke konsumen dan mengantar pesanan ke konsumen.
Sebagai ibu dengan anak yang masih kecil, Zia harus tahu jadwal aktivitas anaknya. Beliau harus tahu jadwal anak tidur maupun aktivitas lainnya untuk menyesuaikan pekerjaan beliau. Saat anak sudah tidur, biasanya Zia menyiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk esok harinya. Meski sibuk, beliau menikmati pekerjaannya dan mengaku masih bisa meng-handle semua dengan suaminya saja.
Tips Bisnis dari Zia: Harus Melek Media Sosial dan Pandai Melihat Peluang
Zia punya pengalaman menarik yang bisa beliau bagikan ke para pengusaha pemula. Menurutnya, usaha harus dilakukan bersama dengan orang yang dipercaya. Kemudian, di era digital ini kita juga harus melek media sosial. Jadikan media sosial sebagai media promosi dan platform berjualan. Tips lain yang terpenting lagi adalah harus pandai melihat peluang. Zia bercerita bahwa dirinya selalu melihat peluang bisnis apa saja yang ada di sekitarnya. Beliau mengaku pernah berkeliling ke pasar untuk melihat peluang bisnis yang ada dan kemudian menemukan ide bisnis. Saat jualan makanan, kita juga harus memikirkan apakah produk tersebut hanya tren sebentar atau bisa bertahan lama. Selain itu, kita juga harus memiliki keunikan dari produk kita. Selain itu, kita juga harus yakin dengan usaha yang kita jalankan.
Harapan Zia: Membuka Cabang Baru
Zia memiliki harapan bahwa usahanya bisa berkembang lebih baik. Beliau ingin membuka cabang baru di tempat baru. Selain itu, beliau juga ingin berinovasi lagi untuk mengeluarkan produk baru. Beliau mengaku ingin membuat produk minuman. Zia berharap usahanya bisa terus semangat berbisnis dan berinovasi untuk menemukan ide bisnis baru.