Roti Jepang Saho: Ari dan Katisha Membawa Hangatnya Roti Jepang dan Persahabatan dalam Setiap Sando

Setelah 13 tahun bekerja sebagai pramugara di Hongkong, Ari memutuskan untuk memulai petualang baru sebagai pengusaha. Pandemi Covid-19 yang mempengaruhi industri penerbangan membuatnya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga membuatnya harus mencari peluang baru. Dengan dorongan dari istrinya Katisha Augustina dan dukungan dari orang tua, Ari dan istri memutuskan pulang ke Bandung untuk memulai bisnis bakery Jepang dengan nama Saho. 

Meskipun tidak memiliki pengalaman dalam bisnis, Ari tidak ragu untuk memulai bisnis dari nol. Beliau dan istrinya mengikuti berbagai kursus bisnis dan bakery untuk memahami lebih dalam tentang bisnis kuliner. Akhirnya, mereka yakin untuk memulai bisnis roti jepang, khususnya sandwich Jepang atau sando, yang hingga jadi produk unggulan Saho dan mampu menarik perhatian pelanggan. 

 

Awal Mula Saho Buka: dari Kafe Hingga Toko Sendiri di Bandung

Awal berdirinya Saho dimulai dari sebuah kafe di Bandung, Masagi Coffee yang dijalankan oleh teman lama istri Ari. Ari dan istri memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teman tersebut untuk membuat sandwich Jepang atau sando untuk di kafe tersebut dengan sistem bagi hasil. Kesempatan ini beliau ambil sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan produk mereka. Awalnya, mereka hanya menjual pada akhir pekan, tapi respon positif dari pelanggan membuat mereka menambah hari operasional hingga setiap hari. 

Permintaan terus bertambah setiap harinya, semakin banyak orang yang tertarik dengan Saho. Ari dan istri akhirnya mencoba untuk membuka toko bakery mereka sendiri di rumah dengan sistem pre-order. Setelah sekitar dua tahun berjalan, Ari dan istri berhasil membuka toko offline di Bandung pada tahun 2023, dengan tujuan menghadirkan suasana otentik dan nyaman bagi pelanggan yang datang langsung.

Roti Jepang Saho: Ari dan Katisha Membawa Hangatnya Roti Jepang dan Persahabatan dalam Setiap Sando

Dibalik Nama Brand Saho: Inspirasi dari Persahabatan dengan Kawan Jepang

Nama Saho memiliki makna khusus bagi Ari dan istrinya. Nama ini terinspirasi dari pengalaman mereka ketika tinggal di Hongkong. Pada saat itu, mereka bertetangga dengan sebuah keluarga dari Jepang yang memiliki anak perempuan bernama Saho. Sosok Saho membawa kebahagiaan dan kehangatan bagi keluarga Ari. 

Ketika merintis bisnis bakery Jepang di Bandung, Ari dan istrinya ingin memiliki nama yang unik dan sarat makna. Mereka teringat pada Saho dan akhirnya memutuskan untuk menjadikan nama tersebut sebagai brand bakery mereka atas persetujuan orang tua Saho. Akhirnya, nama Saho resmi menjadi identitas nama bisnis bakery mereka. Logo brand ini bahkan didesain sederhana dengan ilustrasi wajah Saho, menonjolkan elemen doodle yang memberikan kesan hangat dan ramah.

Ari mengungkapkan, nama Saho tidak hanya sekedar nama, tetapi juga merepresentasikan kenangan dan persahabatan yang erat. Dengan demikian bahwa Roti Jepang Saho bisa menghadirkan kehangatan dan kebahagiaan yang sama bagi setiap pelanggannya, sama seperti sosok Saho bagi mereka dulu.

 

Dampak yang Dirasakan: Bertambahnya Relasi dan Membuka Lapangan Pekerjaan

Perjalanan bisnis Saho tidaklah mudah, namun penuh dengan pembelajaran dan pencapaian. Dimulai tanpa karyawan, kemudian rekrut satu karyawan, hingga kini Saho memiliki tujuh karyawan dan terus berkembang. Permintaan produk pun terus meningkat, baik dari konsumen maupun kafe yang meminta pasokan. Ari merasakan dampak positif dari bisnis ini, tidak hanya dalam hal finansial tetapi juga dalam mengembangkan jaringan sosial dan relasi yang teman-teman lama ataupun baru. 

 

Menjaga Kepercayaan Konsumen dengan Produk Berkualitas

Bagi Ari, kepuasan konsumen adalah prioritas utama. Beliau fokus pada penggunaan bahan baku berkualitas tinggi untuk menjaga rasa dan kualitas produk serta inovasi produk. Beliau juga memperhatikan detail di balik setiap produk, sehingga Saho berhasil memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan. Hal ini  menjadi salah satu kunci keberhasilan Saho dalam menarik hati konsumen.

 

Strategi Marketing yang Efektif: Kolaborasi dengan Pebisnis Lain

Saho dimulai dengan berkolaborasi dengan Masagi Coffee di Bandung. Melalui Masagi Coffee, Saho mulai dikenal oleh banyak konsumen hingga permintaannya terus meningkat dari waktu ke waktu. Kini Saho sudah memiliki toko sendiri tetapi tetap berkolaborasi dengan Masagi Coffee dan beberapa kafe dan restoran di Bandung. Kolaborasi ini sebagai ajang untuk memperkenalkan Saho secara lebih luas sekaligus untuk meningkatkan penjualan. 

Bukan hanya itu saja, Saho juga menerapkan strategi marketing dengan storytelling yang menarik dalam branding. Ari dan istri berusaha menonjolkan cerita nama Saho yang terinspirasi dari nama seorang anak dari teman Jepang dalam sebuah toko offline yang memiliki desain suasana Jepang yang tradisional dan hangat, yang membuat pelanggan merasa nyaman. 

 

Tantangan Selama Berbisnis: Menghadapi Kendala dalam Mengembangkan Saho

Setiap bisnis pasti menghadapi tantangan, termasuk Saho. Dalam perjalanannya, Saho harus melewati berbagai kendala, mulai dari produksi hingga pemenuhan permintaan pelanggan. Ari mengungkapkan, salah satu kendalanya adalah adanya keterbatasan sumber bahan baku, terutama untuk sandwich buah Jepang atau sando. Penggunaan buah segar sebagai bahan utama seringkali terhambat oleh faktur musim dan ketersediaan buah import. Hal ini cukup menjadi kendala besar karena berkaitan dalam menjaga kualitas dan konsistensi produk.

Banyaknya usaha bakery baru yang bermunculan juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Ari harus mampu menciptakan diferensiasi usahanya. Beliau menyadari tanpa ciri khas yang unik, Saho akan sulit untuk menarik perhatian konsumen. Oleh karena itu, Saho memutuskan untuk fokus pada roti jepang yang memang belum ada banyak di Bandung, dengan produk unggulan sando dengan rasa berbagai macam buah-buahan. Meskipun produk ini memiliki risiko dalam hal bahan baku, keunikan dan cita rasa yang ditawarkan mampu menjadi pembeda dari kompetitor. Saro terus berinovasi dalam menu dan pelayanan untuk memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman yang berbeda setiap kali mereka datang. 

 

Harapan dan Tips Bisnis dari Ari untuk Pengusaha Pemula

Sebagai pramugara yang beralih jadi Pengusaha, Ari pasti memiliki banyak harapan untuk usahanya. Beliau berharap usahanya bisa semakin berkembang di Bandung dan menjadi salah satu destinasi kuliner yang menawarkan pengalaman unik bagi setiap pengunjung. Dengan mengusung konsep bakery, restoran, dan oleh-oleh dalam satu tempat, Ari berharap usahanya bisa menjadi tempat tujuan yang unik dibanding tempat lainnya.

Selain berbagi cerita pengalaman dan harapannya tentang Saho, Ari juga berbagi tips untuk para pengusaha pemula. Tips pertama, harus berani memulai untuk mencoba hal-hal baru dan menemukan apa yang membedakan produk kita dengan yang lain. Kemudian, harus mau terus belajar dan riset untuk memahami target pasar dan tren yang berkembang. Tak kalah penting juga, kita harus bisa membangun brand yang memiliki cerita yang kuat untuk menarik konsumen. Selain itu, kita juga harus siap dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. 

Bagikan :

Artikel Terkait
Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com

Download Aplikasi

Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Tentang Kami

Informasi Lainnya

Download Aplikasi

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com