Author: Ayunindyta Izdihar

Ani Winarti atau disapa ibu Ani adalah seorang reseller Evermos Bandung yang aktif berjualan sejak tahun 2020 akhir. Namun jauh sebelum itu, beliau telah menjalani karirnya sebagai seorang pengajar honorer sejak tahun 2003, setelah lulus perkuliahan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sebagai guru, ibu Ani mengajar mata pelajaran Pemasaran dan Akuntasi di tiga SMK yang

Fitrias Rahayu, atau kerap disapa Tyas, memulai perjalanan suksesnya mengembangkan Tufine sebagai bisnis ramah lingkungan melalui berjualan jilbab online. Meski sempat bekerja di lingkungan perkantoran, namun Tyas merasa kurang cocok dan memilih melanjutkan usahanya. Bisnis yang ia beri nama Tufine ini kemudian secara konsisten menjadi brand fashion muslim eco-friendly, seiring munculnya kesadaran terhadap isu lingkungan.

Mu’rifah atau akrab disapa Rifa, merupakan seorang reseller dari Jember, ia memiliki kisah inspiratif yang layak untuk diikuti. Dengan latar belakang sebagai admin di sebuah SMP Islam sejak tahun 2015, Rifa memulai perjalanan berjualannya dari nol. Kini, ia telah berhasil menjadi reseller aktif di platform Evermos, bahkan menjadi KORI (Koordinator Reseller Indonesia) di Kecamatan Sumbersari,

Yulia Cookies didirikan pada tahun 2008, berawal dari inisiatif sederhana sang pendiri, ibu dari Novia Yudiasari. Meskipun tidak memiliki latar belakang di dunia baking, beliau mencoba membuat kue lebaran dan mendapat respons positif dari keluarga dan tetangga. Seiring waktu, nama Yulia Cookies mulai dikenal luas, berkat rekomendasi dari teman-teman kantor dan tetangga.  Pada tahun 2020,

Alfrida Rahma Dina, seorang mahasiswa semester akhir yang sedang menunggu yudisum dan wisuda, telah menemukan peluang baru di dunia bisnis. Meski awalnya hanya mengisi waktu luang, Alfrida kini aktif menjadi reseller di platform Evermos sejak Mei 2024. Dengan ketekunan dan strategi yang tepat, Alfrida berhasil mengoptimalkan keuntungannya dalam menjual produk-produk berkualitas.   Kegiatan Sehari-Hari Sebagai

Rizka Dwi Fauziah memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 2015, ketika masih duduk di bangku kuliah kebidanan semester akhir di Poltekkes Tasikmalaya. Sebagai mahasiswa berprestasi, ia menerima penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Ketika sebagian besar orang mungkin akan menggunakannya untuk keperluan pribadi, Rizka memilih langkah yang berbeda. Ia memutuskan menjadikan uang tersebut sebagai

Siti Hamidah memulai karier bisnisnya sebagai ibu rumah tangga setelah memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya di sebuah pabrik. Meskipun awalnya hanya berfokus pada keluarga, ia merasa perlu mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Berawal dari berjualan di pasar dan pasar malam, Siti menemukan kecintaannya dalam dunia jual beli. Meski hamil pada saat itu, ia