Kehilangan seorang suami yang menafkahi keluarga bukanlah hal yang mudah untuk Ibu Sinta (65 tahun) asal Regol, Bandung. Sepeninggalan suami, ia harus berjuang sendiri menghidupi dirinya dan satu anak laki-laki. Profesinya sebagai guru bahasa Indonesia di AITB sejak tahun 2000 tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bu Sinta yang aktif di berbagai organisasi, seperti HIMA Islam, ketua PKK, ketua Majelis Ta’lim, akhirnya mencoba peruntungan untuk menjadi reseller dengan strategi berjualan yang produktif. Padahal, sebelumnya ia tidak pernah memiliki pengalaman berjualan sama sekali.
Rekan kerjanya, Pak Tedi, adalah orang yang memperkenalkan Bu Sinta dengan Evermos. Bu Sinta langsung tertarik bergabung karena mengetahui Evermos menanamkan syariah Islam dalam bisnisnya. Ia pun memberanikan diri untuk mencoba platform tersebut. Produk yang pertama kali ia coba jual adalah madu. Langkah pertama yang dilakukannya adalah mencoba menjual madu ke keluarganya. Beruntung, kakaknya berminat dan langsung membeli.
Tidak berhenti di anggota keluarga, ia kemudian mencoba menawarkan ke sederetan teman-teman terdekat. Setiap kali menawarkan madu, ia juga mengirimkan bunga pada teman-temannya itu. Ternyata langkahnya menawarkan madu pada teman-teman membuka pintu untuk Bu Sinta terus menjadi reseller Evermos. Sejak itu, ia mulai mendapatkan pelanggan setia yang melakukan repeat order atau membeli kembali produk yang pernah ditawarkan.
Berjualan menambah semangat menjalani kehidupan sehari-hari
Bu Sinta, yang tidak pernah punya pengalaman berjualan sebelumnya, tidak menyangka ternyata berjualan dapat menambah semangatnya menjalani kehidupan. Apalagi kenyamanan berjualan di Evermos seperti jalan yang diberikan Allah karena berbagai barang yang dijual adalah barang-barang yang sesuai syariah Islam. Bu Sinta pun jadi tidak merasa ragu dan takut dengan pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Akan tetapi, dalam berjualan pasti ada masa naik dan turun. Ia harus siap mendapatkan omelan konsumen jika ada produk yang salah. Baik dari sisi pengiriman atau dari sisi konsumen sendiri. Tapi Bu Sinta percaya, kunci untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah komunikasi. Ia selalu menerapkan cara komunikasi yang baik dengan konsumen yang membeli produknya.
Strategi berjualan yang produktif
Supaya produk yang dijual dapat tersampaikan dengan baik, Bu Sinta biasanya mencoba terlebih dahulu barang yang akan dijual sehingga ia tahu kualitas barang seperti apa. Setelah digunakan, Bu Sinta dapat memahami produk tersebut dan dapat memberikan testimoni yang riil sehingga ia bisa merasakan sendiri manfaatnya dan dapat menjelaskan secara detail pada para pelanggannya. Ia juga meyakini bahwa berjualan dengan fokus dapat mendorongnya untuk berjualan secara produktif. Apalagi menjadi reseller Evermos dapat dilakukan di rumah. Ia bisa menambah penghasilan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Bagi Bu Sinta, berjualan di Evermos sama dengan bekerja pada umumnya. Harus fokus dan harus bisa memanfaatkan waktu untuk membagikan produk agar lebih banyak orang yang tahu. Berjualan juga harus totalitas, jangan malu untuk menawarkan ke siapapun. Prinsip bu Sinta adalah “bismillah, berdoa, dhuda dan ikhtiar”.
Pesan untuk Evermos
Menurutnya, Evermos sudah menjadi platform yang unggul dan menawarkan banyak manfaat. Ia pun berpesan agar Evermos bisa terus maju dan bergerak. Terutama karena Evermos adalah bisnis yang menanamkan prinsip syariah. Kemajuan Evermos bisa membuatnya mengungguli para pesaing.
Baca berita terbaru, informatif dan inspiratif lainnya di Evermos Impact.
