Pernah mengalami masa keterpurukan tidak membuat Bu Tuti menyerah. Beliau bertekad untuk bangkit dan membangun bisnis dengan mengandalkan kepercayaan. Dengan modal kepercayaan tersebut, beliau berkolaborasi dengan temannya untuk mendirikan brand Mutif yang bergerak di bidang fashion muslim. Dari bisnis tersebut, Bu Tuti bisa memperbaiki kondisi ekonominya, memberdayakan masyarakat, dan sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kepercayaan Jadi Modal Bu Tuti Merintis Bisnis
Awal merintis bisnis Mutif, Bu Tuti mengaku mengandalkan kepercayaan saat memulainya. Saat itu, beliau mencoba berkolaborasi dengan temannya yang punya konveksi untuk membuat produk. Setelah sepakat berkolaborasi, beliau kembali menghadapi masalah yakni tidak memiliki bahan untuk produksi. Walaupun begitu, beliau tidak menyerah dan mencoba untuk mencari partner lagi untuk men-support usahanya tersebut. Karena itu, untuk meyakinkan partner bisnisnya beliau bertekad untuk bisa membuat produk yang berkualitas dan tentunya laku untuk dijual.
Awal merintis, Bu Tuti menerapkan sistem pre-order untuk menjual produknya. Selain itu, beliau juga membuka sistem reseller agar produk yang beliau tawarkan bisa dikenal secara luas sehingga semakin besar peluang pelanggan yang beli. Beliau memulai bisnis Mutif pada tahun 2010. Saat itu, media sosial belum marak seperti sekarang ini sehingga Bu Tuti mengandalkan blog untuk mempromosikan produknya. Selain promosi produk, beliau juga sering berbagi ilmu mengenai strategi jualan dengan harapan bisa bermanfaat untuk orang lain.
Melalui Mutif, Cara Bu Tuti Memberdayakan Masyarakat dan Berdakwah
Selain mencari keuntungan finansial, saat memutuskan berbisnis, Bu Tuti juga ingin bisa bermanfaat dengan orang lain. Itu sebabnya, beliau membuat program pemberdayaan masyarakat sehingga mereka bisa memiliki pekerjaan dan penghasilan. Bu Tuti memberikan kesempatan kepada orang-orang di sekitarnya untuk menjadi reseller. Dari situ, jangkauan penjualan produk mutif semakin luas dan penjualan pun meningkat, dan pastinya ada banyak reseller yang bisa memperoleh penghasilan dari situ.
Demi menjaga agar bisnisnya tetap sustaine, Bu Tuti berusaha memberikan produk dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau. Beliau memilih menggunakan bahan premium yang nyaman digunakan, model yang elegan, tetapi dengan harga yang masih terjangkau konsumen. Selain itu, beliau juga memberikan garansi untuk produk bermasalah.
Selain memberdayakan masyarakat untuk menjadi reseller, Bu Tuti juga berusaha menjaga hubungan baik dengan internal Mutif. Beliau meyakini, suatu bisnis akan berjalan baik apabila internalnya juga baik. Sebab itu, beliau tidak hanya menjaga kualitas pelayanan yang baik kepada para reseller dan customer tetapi juga para karyawan. Baginya, bisnis hanya sebagai jalan untuk bisa bermanfaat untuk orang lain dan berdakwah. Beliau ingin, bisnisnya menjadi salah satu bentuk perjuangan umat islam untuk bisa memproduksi dan menjual pakaian muslim. Beliau juga ingin ada semakin banyak umat Islam yang bisa sukses berbisnis pakaian muslim. Bu Tuti mengungkapkan bahwa bisnisnya jalan beliau untuk bisa berdakwah dengan menyediakan pakaian muslim. Tak hanya itu, beliau juga sering melaksanakan tilawah dan tadabbur harian sehingga bisnisnya bukan hanya memberikan keuntungan secara finansial tetapi juga ketenangan batin.
Bu Tuti Ingin Para Reseller Melek Teknologi untuk Jualan Online
Agar para reseller semakin mudah dalam mempromosikan produk, Bu Tuti memfasilitasi mereka dengan memberikan pelatihan bisnis dan menyediakan katalog cetak maupun online. Beliau sering memberikan pelatihan mengenai strategi marketing, baik offline maupun online. Tak jarang, beliau sendiri yang mengajari mereka mengenai marketing offline, sementara para karyawannya lebih sering untuk memberikan materi mengenai strategi marketing online.
Bu Tuti mengungkapkan, targetnya saat ini memang para reseller yang kebanyakan ibu rumah tangga dan belum terlalu familiar dengan jualan online. Itu sebabnya, beliau menyediakan katalog cetak agar mereka tetap bisa berjualan. Beliau juga berharap, para reseller tersebut lama-lama bisa berjualan online dan bisa membangun bisnis sendiri.
Bangkit dari Keterpurukan
Sebelum membangun bisnis, Bu Tuti telah bekerja di bidang marketing offline. Beliau mengaku penjualannya tidak terlalu bagus, sedangkan temannya bisa memperoleh penjualan jauh lebih besar dibanding dirinya. Dari situ, beliau mulai belajar mengenai strategi marketing dan menyadari bahwa jualan memang ada strateginya. Pengalamannya bekerja di bidang marketing ini tentu sangat bermanfaat untuk bisnisnya yang sekarang. Bermodal ilmu yang dimiliki, Bu Tuti berani untuk membangun bisnis saat mengalami keterpurukan. Beliau meyakini segala sesuatu pasti ada metode yang harus dilakukan agar berhasil. Karena itu, beliau selalu berusaha untuk belajar dan antusias agar usahanya bisa bertahan dan berkembang. Sebab, saat memutuskan menjadi seorang entrepreneur ada banyak tantangan yang harus dihadapi dan tentunya harus pandai menentukan solusi dan keputusan.
Jadilah Smart Women
Sebagai entrepreneur perempuan, Bu Tuti memiliki pendapat bahwa perempuan tidak harus jadi super woman atau supermom tetapi harus jadi smartmom. Pasalnya, waktu yang kita miliki terbatas sementara hal-hal yang perlu dikerjakan sangat banyak. Sebagai istri dan ibu, Bu Tuti memang berusaha meluangkan waktunya untuk bisa mengurus anak dan suaminya sehingga ada beberapa pekerjaan yang beliau delegasikan ke orang lain. Hal ini sebagai salah satu cara untuk mengatur waktu agar beliau tidak terlalu fokus bekerja dan tentunya untuk menjaga kesehatan mental beliau sendiri. Beliau menuturkan, anak butuh seorang ibu yang ceria, sehingga beliau berusaha untuk memprioritaskan hal-hal yang memang perlu beliau handle sendiri dan mendelegasikan hal-hal yang sekiranya tidak perlu beliau handle sendiri kepada orang lain.
Harapan Bu Tuti ke Depan
Saat mendirikan brand Mutif, Bu Tuti ingin bisnisnya bisa bermanfaat untuk orang lain dan sebagai jalan berdakwah. Beliau ingin bisnisnya jadi bisnis terbaik bukan hanya di depan manusia tetapi juga Allah SWT. Oleh karena itu, beliau tidak main-main dalam menjalankannya, sebab pertanggungjawabannya langsung kepada Allah. Beliau ingin bisa memberikan inspirasi, teladan, dan kebaikan kepada segala umat. Tak hanya itu, beliau juga ingin ada semakin banyak orang Islam yang bisa mendirikan bisnis fashion muslim. Beliau ingin umat Islam dan produk lokal bisa berjaya dibanding produk luar. Itulah mengapa, Bu Tuti sangat bersemangat dalam menjalankan bisnisnya sehingga bisa bertahan dari tahun 2010 sampai sekarang.