Dama Kara, Bentuk Peduli untuk Rangkul Para Penyandang Autis

Dama Kara merupakan suatu brand fashion batik yang memberikan kesempatan para penyandang autis untuk berkarya. Brand ini didirikan oleh Mbak Dini dan suami pada tahun 2019 karena terinspirasi dari salah satu upaya rangkul para penyandang autis di Inggris yang melakukan terapi gambar dan hasilnya mendapat apresiasi dengan baik. Dari sini, beliau ingin turut memberikan kesempatan yang sama untuk para penyandang autis di Indonesia melalui karya batik di Dama Kara. 

Selain mendukung para penyandang autis, Mbak Dini juga mendukung semua yang terlibat di Dama Kara menjadi lebih baik, salah satunya mendukung karyawannya untuk menjadi pengusaha dan partner Dama Kara. Melalui Dama Kara, Mbak Dini ingin membawa pesan melalui batik motif sederhana tapi sarat makna. Tak hanya itu, beliau juga ingin Dama Kara bisa memberikan manfaat untuk banyak orang. 

Cerita Mbak Dini Merintis Dama Kara Sebagai Wadah untuk Penyandang Autis

Mbak Nurdini Prihastiti atau kerap disapa Mbak Dini merintis Dama Kara berawal dari ketidaksengajaan. Sebelumnya, beliau dan suami berbisnis konveksi pakaian tetapi harus mengalami kerugian besar saat salah satu kapal yang mengangkut truk yang mengirim produknya ke Kalimantan terbakar. Kejadian ini membuat beliau serta suami introspeksi diri dan akhirnya bertekad untuk membuat bisnis baru yang bermanfaat untuk banyak orang. Karena sudah memiliki sumber daya manusia dan peralatannya di pembuatan produk, mereka memutuskan untuk berbisnis fashion dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat. 

Mbak Dini berusaha mencari ide melalui internet dan menemukan website yang membahas Irish Grey, salah satu penyandang autis di Inggris yang melakukan terapi gambar untuk membantu menjaga emosional dan mengungkapkan ekspresi. Ternyata, hasil gambarnya bagus dan mendapat apresiasi sehingga memberikan inspirasi Mbak Dini untuk turut melakukan hal yang sama di Indonesia. Beliau mencari informasi mengenai para penyandang autis di Indonesia dan menemukan fakta bahwa penerimaan masyarakat terhadap mereka belum seperti di luar negeri. Hal ini semakin menyakinkan beliau untuk membuat brand yang bisa menjadi wadah untuk mereka berekspresi, berkarya, terapi, dan mengapresiasi gambarnya di Dama Kara.

Inspirasi nama Dama Kara berasal dari kata Dama yang berarti kebajikan dan Kara diambil dari filosofi kelapa. Kelapa merupakan tanaman yang semua bagian tubuhnya bermanfaat, sehingga Mbak Dini berharap Dama Kara bisa memberikan manfaat dan kebaikan untuk banyak orang. Selain itu, melalui  motif batik Dama Kara, Mbak Dini ingin menyampaikan pesan bahwa semua orang itu istimewa, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk para penyandang autis.  

Bersama Dama Kara, Mbak Dini Rangkul Para Penyandang Autis

Dama Kara, Bentuk Peduli untuk Rangkul Para Penyandang Autis

Dari awal berdirinya, Mbak Dini ingin Dama Kara memiliki kontribusi untuk para penyandang autis. Beliau ingin menjadikan hasil terapi gambar anak penyandang autis untuk koleksi batik Dama Kara. Namun, belum semua yayasan untuk penyandang autis di Indonesia menyediakan terapi gambar. Akhirnya, beliau memutuskan untuk membuat batik koleksi ganjil Dama Kara dan sebagian hasil penjualannya diberikan ke yayasan untuk mendukung program terapi gambar secara gratis. 

Hasil terapi gambar tersebut akan dituangkan menjadi batik koleksi genap Dama Kara. Mbak Dini akan menyeleksi terlebih dahulu gambar mana yang sekiranya bisa digunakan. Anak yang gambarnya dipakai akan mendapat royalti setiap bulan dari hasil penjualan. Selama gambarnya masih diproduksi mereka akan terus mendapatkan royalti. Usaha ini sebagai bentuk apresiasi terhadap anak-anak penyandang autis agar bisa produktif, berkarya, dan berpenghasilan. 

Tantangan Mbak Dini Sebagai Ibu Rumah Tangga dan Entrepreneur

Mbak Dini sebagai ibu rumah tangga dan entrepreneur mengaku memiliki tantangan tersendiri dalam menjalankan perannya. Tantangan terberatnya adalah manajemen waktu. Meski menurutnya, entrepreneur merupakan pekerjaan yang sangat ramah untuk ibu rumah tangga. Mbak Dini bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu sesuai kebutuhan, baik untuk keluarga atau bisnisnya. Terkadang, Mbak Dini meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga terutama anak-anak dan terkadang waktunya harus lebih banyak pula untuk Dama Kara. Pada acara-acara tertentu di Dama Kara misalnya opening toko, Mbak Dini juga sering mengajak anak-anaknya. Mbak Dini merasa bersyukur dalam menjalankan perannya berkat support system dari keluarga, suami, dan anak-anaknya. 

Cara Mbak Dini Rangkul Para Penyandang Autis dan Menjaga Ekosistem Dama Kara

Menurut Mbak Dini, “sebuah brand harus bisa bermanfaat untuk banyak orang bukan hanya untuk orang yang terlibat di dalamnya.” Mbak Dini ingin bisnisnya juga bermanfaat untuk partner bisnisnya, penyandang autis yang karyanya dipakai Dama  Kara, customer, dan sebagainya. Dengan begitu, harapannya bisnis ini bisa berkembang Bersama. 

Mbak Dini juga berusaha mendukung seluruh orang yang terlibat di Dama Kara berkembang. Misalnya mendukung karyawan jahit untuk menjadi pengusaha atau partner Dama Kara dengan memberi dukungan mesin jahit dan pekerjaan. Kemudian, dia merangkul tetangga sekitarnya untuk menjadi penjahit. Jadi, Mbak Dini berusaha melihat potensi karyawan dan mendukungnya untuk berkembang pada jenjang karir yang lebih baik. 

Harapan dan Tips dalam Membangun Brand

rangkul para penyandang autis

Sebagai owner, Mbak Dini ingin Dama Kara dilihat sebagai brand fashion batik yang memiliki keunikan dengan motif yang sederhana. Beliau ingin memperlihatkan, meski sederhana tapi memiliki banyak keistimewaan dan sarat makna dari setiap motifnya. Beliau ingin memberikan customer produk yang mampu memenuhi kebutuhan fisik dan emosional mereka melalui motif sederhana, sarat makna, dan menarik. Tak jarang, Mbak Dini juga sering mengajak para customer-nya untuk mengadakan acara bareng untuk meningkatkan kepercayaan customer. 

Kolaborasi Dama Kara dengan Putri Marino juga merupakan salah satu usaha Mbak Dini agar Dama Kara semakin disukai oleh orang-orang yang suka fashion, batik, empowering, dan hal-hal baik. Mbak Dini juga memberikan tips untuk orang yang ingin berbisnis atau membangun brand. Menurutnya, saat membangun bisnis, sebaiknya kita bisa menakar seberapa besar risiko yang sanggup kita tanggung. Jika belum sanggup untuk membuat brand sendiri, kita bisa memulai dengan dropshipper atau reseller terlebih dahulu. Jika sudah siap membangun brand sendiri, kita juga perlu untuk memastikan bahwa produk tersebut diterima pasar dan bisa membantu menyelesaikan masalah dari konsumen. 

Baca berita terbaru, informatif dan inspiratif lainnya di Evermos Impact.

Bagikan :

Artikel Terbaru
Artikel Terkait
Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com

Download Aplikasi

Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Tentang Kami

Informasi Lainnya

Download Aplikasi

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com