Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian global, namun ada juga perusahaan-perusahaan yang memberikan dampak besar dan bertumbuh dalam masa sulit ini. Forbes telah merilis laporan daftar perdananya yaitu Forbes Asia 100 to Watch, daftar prestisius berisi 100 perusahaan baru di wilayah Asia-Pasifik yang mampu memberikan perubahan dan bisa bertumbuh dengan cepat di masa pandemi. Evermos, platform social commerce untuk pemberdayaan ekonomi asal Indonesia, masuk ke dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch ini.
Forbes menganugerahkan Evermos yang dipilih dari lebih dari 900 kandidat perusahaan yang berada di wilayah Asia-Pasifik. Dalam proses pemilihan 100 to Watch, Forbes Asia mengundang akselerator, inkubator, asosiasi UKM, perguruan tinggi, pemodal ventura, dan lainnya untuk menominasikan perusahaan. Di Indonesia sendiri, hanya 8 perusahaan dan startup yang dapat masuk ke dalam daftar ini.
Sebagai platform yang menjunjung filosofi Ekonomi Gotong Royong, Evermos telah berkomitmen untuk memberikan kesempatan, akses dan pelatihan untuk individu, UMKM dan desa agar mencapai kemandirian finansial. Evermos memungkinkan individu-individu (reseller) untuk berjualan produk lokal ke jaringan mereka via Whatsapp atau sosial media.
Reseller akan fokus untuk mencari konsumen dan menjual produk, sedangkan Evermos yang akan mengelola inventori, logistik, customer support dan teknologi untuk para reseller. Evermos tercatat telah memberdayakan lebih dari 100,000 reseller di seluruh Indonesia yang mendapatkan komisi dari penjualan, dengan dihubungkan dengan lebih dari 500 UMKM yang produknya siap untuk dijualkan.
Evermos Masuk Forbes Asia, Berikan Dampak Sosial yang Nyata
Dampak sosial yang nyata yang diberikan Evermos selama pandemi bisa membantu 20% reseller teratasnya mendapatkan akumulasi pendapatan bersih hampir Rp2,5 juta per bulan hanya dari berjualan bersama Evermos. Mayoritas Reseller Evermos adalah ibu rumah tangga di kota-kota tier 2-3-4 di Indonesia. Evermos percaya bahwa “Semua Bisa Berikhtiar”, semua orang bisa berusaha menjadi reseller dan mendapatkan penghasilan tambahan. Kami pun aktif mengadakan pelatihan baik secara online maupun offline untuk para reseller di berbagai penjuruIndonesia.
“Saya mencoba mendaftar di Evermos setelah usaha saya di pasar tutup karena terdampak oleh pandemi tahun 2020, penghasilan suami juga ikut terdampak karena saat itu dia (seorang pengemudi ojek online) kena PSBB”. “Sempat awalnya ragu tapi pihak dari Evermos terus meyakinkan dan kasih pelatihan agar saya bisa ikut berikhtiar berjualan di Evermos, sampai sekarang Alhamdulillah bisa menghasilkan sampai Rp 900 ribu setiap bulannya untuk bantu keluarga” – Erna Nasidah (Reseller Evermos)
Dengan mengusung semangat gotong royong produk lokal, Evermos menjadi platform UKM lokal untuk tumbuh berkembang di tengah pandemi dan persaingan global. Lebih dari 90% produk di Evermos adalah produk lokal Indonesia. Evermos menjadi platform untuk memperluas jaringan pemasaran, selain itu UKM juga dibantu dari segi supply chain dan dihubungkan dengan institusi keuangan untuk suntikan pembiayaan.
“Ketika kita join ke Evermos itu sangat membantu, memperluas channel distribusi kita yang tadinya sebatas online kemudian di marketplace, dengan hadirnya evermos saya rasa ini menjadi platform yang unik yaa. Unik yang baru saya tahu pola keagenan yang seperti ini yaa. Itu sangat membantu dan memperluas pasar kita.” – Galih Ruslan (UKM Kyla Food)
Masuk ke dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch bukan hanya satu-satunya sumbangsih Evermos di kancah global, Evermos juga merupakan anggota dari Global Innovator untuk World Economic Forum, forum dunia di mana Evermos turut berpartisipasi untuk membahas masalah ekonomi dunia, khususnya di laju UKM dan UMKM.
Baca berita terbaru, informatif dan inspiratif lainnya di Evermos Impact.