Milyarda Hijab: Kreatif Buka Peluang, Bangun Produk Lokal

Milyarda adalah brand hijab lokal yang dirintis oleh Teh Mila, seorang pebisnis sekaligus ibu rumah tangga asal Bandung. Di umurnya yang ke 29 tahun ini, ia telah berhasil mengembangkan brand hijab kebanggaannya. Bahkan meskipun diserang pandemi Covid, brand hijab Milyarda tetap eksis dan semakin memiliki banyak peminat dan pembeli. 

Sebelum merintis brand hijabnya sendiri, awalnya Teh Mila hanya seorang  mahasiswa yang belajar di Universitas Pendidikan Indonesia sambil menjadi reseller kosmetik. Seiring waktu berjalan, Teh Mila sadar dan memikirkan apa yang ingin ia lakukan setelah kuliahnya selesai. “Mau jadi apa sesudah kuliah nanti?” begitu kata Teh Mila pada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa setelah kuliah pasti ada keahlian khusus yang harus ia bisa. 

Inspirasi Teh Mila Milyarda Hijab

Setelah melalui banyak pertimbangan, Teh Mila memilih jalan untuk menjadi seorang wirausaha. Dia ingin menekuni apa yang sudah dia lakukan sembari kuliah. Lalu di akhir semester, Teh Mila berpikir ingin punya bisnis yang bisa memproduksi brand lokal yang berkualitas. Saat kuliah, ia hanya menjadi reseller yang menjual brand milik orang lain dan barang impor. Saat jadi reseller, harga barang yang Teh Mila jual di pasaran sering ia bontang-banting, jadinya kurang sehat. Selain menjadi reseller kosmetik ketika kuliah dulu, Teh Mila pernah mengambil banyak pesanan hijab di pasar Baru. Hijab yang dijual di emper-emper biasanya difoto oleh Teh Mila supaya nantinya bisa dipesan oleh teman-teman kuliahnya. Jadi setelah pulang kuliah Teh Mila bisa membuat pesanan ke pasar Baru. Sistemnya sudah seperti jastip. 

Setelah itu, saat Teh Mila di semester akhir, Teh Mila tertarik untuk membuat  brand hijab sendiri. Karena Teh Mila ingin sekali menjadi milyarder, akhirnya nama brand hijabnya adalah Milyarda. Kata Milyarda berasal dari kata Milyarder. “Semoga dari nama itu bisa mengantarkanku menjadikan milyarder sungguhan.” Kata Teh Mila sambil tertawa kecil.

Awalnya Milyarda hijab hanya memproduksi kerudung pashmina yang murah-murah. Teh Mila bahkan rela bolak balik ke Cigondewa untuk memfoto kain yang akan dijadikan kerudung yang akan dijual. Waktu itu Teh Mila belum memiliki penjahit sendiri. Tapi kebetulan mamanya punya kenalan penjahit jadi Teh Mila bisa ikut menjahit di sana. 

Teh Mila semangat berjuang menjual hijabnya melalui berbagai peluang yang ada. Prinsip Teh Mila adalah “pokoknya apa yang mampu dilakukan harus dilakukan dengan dimaksimalkan”. Setelah menjual di marketplace, ternyata respon pembeli bagus. Waktu itu ada pashmina instan nurjanah yang lagi booming. Karena membuat kerudung pashmina itu, akhirnya Teh Mila dapat momentum saat itu. Alhamdulillah Allah juga ridha terhadap jualan Teh Mila. Dalam sehari terdapat orderan mencapai sampai seribu pesanan pashmina instan. Saat Teh Mila selesai kuliah di tahun 2015, ia mulai rekrut penjahit, respon dari penjualan semakin bagus dan Milyarda mulai membuat hijab yang sedang booming lainnya.

Jatuh Bangun Tanpa Lelah

Milyarda Hijab

Yang namanya usaha pasti ada yang namanya turun dan naik. Di tahun pertama, kedua, dan ketiga penjualan lancar. Menjelang tahun ke empat, supplier-supplier hijab seperti contohnya dari tanah abang sudah mulai masuk ke marketplace. Karena kedatangan mereka, harga langsung hancur. Akhirnya jualan jadi jatuh. Untuk memulihkan penjualan, Teh Mila putar otak dan mencari jalan lain agar tetap survive. Usaha yang bisa ia lakukan saat itu adalah mencari bahan lain dengan harga yang lebih murah. Jadi PR Teh Mila selanjutnya adalah membangun branding dan itu tidak bisa ia lakukan sendirian. 

Menyadari bahwa Teh Mila tidak bisa membangun branding Milyarda hijab sendirian, akhirnya di tahun keempat Teh Mila membuka kemitraan (reseller). Kemitraan itu dilakukan dengan memasang iklan bahwa Milyarda hijab membuka peluang untuk mitra dan reseller. Di saat merekrut mitra, di satu kota maksimal ada tiga agen. Di tahun kelima akhirnya usaha Milyarda hijab kembali bangkit dengan adanya sistem kemitraan yang ia lakukan.. 

Karena sistemnya beralih ke kemitraan, Teh Mila mulai berpikir untuk menjaga kualitas. Ia tidak ingin pelanggan yang telah membeli pada para mitranya kecewa dengan kualitas yang diberikan. Jika kualitas bagus, maka barang yang dibawa mitra juga akan mendapatkan pujian. Dengan adanya kualitas bagus, akhirnya banyak yang berlangganan. Selain itu, para mitra pun akan menjadi puas karena telah bermitra dengan Milyarda Hijab. Karena mengedepankan kualitas karena adanya mitra, akhirnya Milyarda hijab memiliki team quality control. Hikmah dari masa krisis yang dialami Teh Mila dalam mengembangkan Milyarda di tahun keempat adalah kualitas dari hijab Milyarda yang semakin baik. 

Kreatif Buka Peluang

Untuk mengikuti trend, Milyarda bisa launching 3-4 motif dan juga desain hijab baru tiap minggunya. Milyarda selalu mengupayakan untuk selalu update desainnya. “Harapan saya adalah di Milyarda ada yang baru lagi dan baru lagi. setiap bulan ada yang baru.” kata Teh Mila. Selain hijab, Teh Mila juga launching celana dan baju. Pemikiran tersebut muncul saat pandemi datang. Saat pandemi ia takut penjualan hijabnya menurun, sehingga ia berinovasi membuat celana kulot dan baju. Bahan yang digunakan untuk membuat hijab adalah bahan kain yang juga digunakan untuk membuat hijab. 

Di masa pandemi banyak pebisnis hijab yang gulung tikar, tetapi Milyarda hijab masih tetap survive dengan berbagai inovasi barunya. Hal itu tentu saja bisa terjadi karena ketekunan dan kegigihan Teh Mila. Serta Teh Mila tidak berhenti-henti mendekatkan dirinya pada Allah SWT. Malah di pandemi terakhir juga permintaan hijab semakin banyak saja. Bahkan pekerjanya sampai gak pernah libur. 

Peluang baru juga muncul dengan adanya kuliah whatsapp yang sering Teh Mila lakukan. Acara ini adalah ajang Teh Mila memberikan edukasi dan materi tentang ilmu apapun lewat whatsapp. Salah satu alasan Teh Mila membuat kuliah Whatsapp adalah karena Teh Mila tidak hanya suka belajar banyak ilmu saja tetapi juga suka membagikan ilmunya ke orang lain. Ia senang mengajak orang lain belajar bersama-sama misalnya seperti ilmu marketing. Dengan belajar bersama-sama, Teh Mila mengaku ilmu yang ia dapatkan jadi semakin kuat dan mudah ia serap. 

Membangun Bisnis, Menebar Kebermanfaatan

Milyarda Hijab

 

Sampai saat ini ada beberapa program yang tengah dilakukan Milyarda untuk memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Salah satunya adalah membuat kursus menjahit untuk para tuna rungu. Pemberdayaannya dilakukan di daerah Melong dan Banjar. Para tuna rungu dari awal tidak bisa apa-apa, kemudian dididik sampai bisa. Bahkan beberapa dari mereka ada yang sampai membuat usaha jahit sendiri di rumahnya. 

Selain membuat kursus jahit, Milyarda hijab juga memberdayakan ibu-ibu untuk mengolah limbah kering dari hijab untuk menghasilkan suatu produk baru. Lalu ada juga ibu-ibu yang menjadi team payet dan pita-pita. Ini juga merupakan pemberdayaan team ibu-ibu yang lain lagi. Salah satu visi Milyarda hijab adalah bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Makanya Teh Mila membuat banyak program pemberdayaan yang bisa memberikan manfaat dan dampak sosial pada masyarakat sekitarnya. 

Baca berita terbaru, informatif dan inspiratif lainnya di Evermos Impact.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »
Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com

Download Aplikasi

Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Tentang Kami

Informasi Lainnya

Download Aplikasi

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com