Pak Saprudin: Semangat Belajarnya Tak Kenal Usia

Masih terekam jelas di ingatan Pak Saprudin, dua setengah tahun lalu ketika baru dua hari berjualan dengan Evermos, Alhamdulillah ada pesanan sprei yang masuk. Dia tersenyum sambil kebingungan bagaimana cara memproses pesanan. Sepulang kerja, dia langsung bergegas ke kantor Evermos yang masih satu kecamatan dengan rumahnya. Pak Saprudin memang semangat belajarnya tak kenal usia. 

“Saya tiap hari latihan sampai bisa ngeluarin resi pembayaran. Saya latihan terus, oh bisa. Dan saya sampai malu bolak-balik ke kantor Evermos, sampai hafal sama saya itu orang-orang Evermos. Gimana lagi ya saya gaptek gitu jualan online”, ujar Pak Saprudin. 

Pak Saprudin (55 tahun) adalah sosok reseller Evermos asal Bandung yang semangat belajarnya begitu tinggi untuk mencari rezeki. Berjualan online adalah hal yang baru dia tekuni ketika usianya tak lagi muda, tapi itu bukan jadi alasan Pak Saprudin untuk mudah menyerah. Evermos adalah pekerjaan utamanya mencari nafkah yang berkah untuk diri dan keluarga. 

Di tahun 2020 Pak Saprudin mengenal Evermos dari acara kajian Aa Gym yang diikutinya. Merasa cocok dengan peluang usaha tanpa modal dari Evermos, dia pun akhirnya mendaftar. Langsung daftar premium saat itu. Evermos adalah harapan baru untuk lebih mandiri membahagiakan keluarga. Harapan baru agar tidak hanya bergantung pada pekerjaan sebagai sales perusahaan travel pariwisata yang sudah dia tekuni 30 tahun lebih. Bagi Pak Saprudin, bergabung dengan Evermos adalah skenario terbaik Allah yang dia syukuri. Sebulan setelah aktif bekerja sambil berjualan, pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan sektor pariwisata lumpuh total, akibatnya beliau dirumahkan. “Saya begitu dirumahkan dari kantor akhirnya saya fokus aja di Evermos”, ujar Pak Saprudin. 

semangat belajar tak kenal usia

Dengan usianya yang tak lagi muda, Pak Saprudin sadar dia adalah sosok yang gaptek. Dia sadar harus berusaha lebih untuk banyak belajar tentang cara berjualan online. Meskipun dia dulunya adalah seorang sales agen travel, dia merasa perlu banyak beradaptasi. Dia masih belum terbiasa berjualan menggunakan aplikasi sosial media dan marketplace dengan berbagai fiturnya. 

Meskipun Pak Saprudin aktif mengikuti berbagai training yang diadakan oleh Evermos, sering kali dia tidak paham dengan metode jualan baru yang diajarkan di training. Di salah satu materi training terakhir yang membahas Tiktok Shop yang dia ikuti, Pak Saprudin masih kebingungan. Dia masih kewalahan bagaimana cara mendaftar, mempromosikan dan mengurus pesanan produk Evermos di TikTok Shop. Dia merasa masih membutuhkan arahan satu demi satu langkahnya secara detail untuk menggunakan metode baru berjualan. 

Akhirnya Pak Saprudin  memilih fokus berjualan via Whatsapp dan Facebook, itu pun masih banyak fitur yang belum bisa dimanfaatkan untuk berjualan. Dia bergabung dengan ratusan group, lalu membagikan promosi produk jualannya. Setiap hari ada ribuan notifikasi chat yang masuk. Sering kali notifikasi chat yang masuk adalah chat orang lain yang juga berjualan. Terkadang risih memang, apalagi memori HPnya yang terbatas. Tidak apa apa, bagaimana pun juga semua ini adalah ikhtiar Pak Saprudin yang dibarengi impian, doa dan tawakal untuk membahagiakan keluarga dengan cara yang berkah. 

semangat belajar tak kenal usia

Ketika awal-awal berjualan dengan Evermos, Pak Saprudin sering kali lupa karena dia belum terbiasa bertransaksi via online. Kadang dia pun pergi bolak-balik ke kantor Evermos menanyakan hal yang sama seperti beberapa hari sebelumnya, dia masih kewalahan bagaimana mencari alamat hingga memunculkan nomor resi pesanan. Didampingi oleh tim Evermos, agar dirinya terbiasa Pak Saprudin pun diarahkan untuk berlatih memproses pesanan yang masuk dengan membuat pesanan sendiri. “Saya latihan pesan barang sendiri, proses sendiri sampai muncul resi pembayaran. Gitu berkali kali. Tidak usaha dibayar kan kalau lebih dari 3 jam gak dibayar jadi hilang tuh.” 

Pak Saprudin pun sedikit demi-sedikit sudah mulai terbiasa berjualan online. Ketika pesanan datang, dia sudah bisa memproses sendiri. Kemudian biasanya dia bergegas ke Indomart/Alfamart terdekat untuk mengurus pembayaran pesanan. Dia tidak memiliki internet banking, salah satu alasannya adalah masih kurang terbiasa dan khawatir dengan keamanan transaksi online. 

Dengan segala usaha yang dia lakukan agar terbiasa berjualan online, Alhamdulillah usaha Pak Saprudin bisa memberikan hasil yang memuaskan. Ketika awal-awal bersama Evermos, dia bisa mendapatkan penghasilan hingga 9 jutaan perbulan. Ya meskipun sekarang sudah tak sebanyak dulu, Pak Saprudin merasa tercukupi dengan rezeki yang ada. Beliau membuktikan pada dirinya sendiri bahwa selama kita niat, berjuang dan diiringi do’a, Insya Allah hasil yang didapatkan bisa yang terbaik. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan terus berjuang, apalagi untuk kebaikan. Tinggal kitanya saja yang melakukan usaha maksimal, perkara hasil akhir bisa kita serahkan kepada Allah. 

“Alhamdulillah, akhirnya sedikit demi sedikit udah mulai terbiasa jualan online dengan Evermos. Saya belajar bener-bener dari nol ternyata perlu diteken ini itu di aplikasinya. Dulu susah banget tapi ternyata kalau ditekuni nanti akhirnya terbiasa dan tak serepot yang saya kira. Sekarang training dan pendampingan dari Evermos juga makin banyak jadi lebih bisa diarahkan”, ujar pak Saprudin. 

Itulah kisah perjuangan pak Saprudin yang sangat menginspirasi, beliau semangat belajarnya tak kenal usia. Semoga dari kisah pak Saprudin ini bisa membuat para pembaca menjadi lebih semangat dalam berikhtiar.

Bagikan :

Artikel Terkait
Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com

Download Aplikasi

Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Tentang Kami

Informasi Lainnya

Download Aplikasi

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com