Search
Close this search box.

Adab Niaga Sebagai Kunci Pembuka Pintu Rezeki (Part 2 – Tabkir)

Pembuka Pintu Rezeki – Bismillah,

Pada bagian pertama terkait adab, kita sudah memahami hal yang paling mendasar bagi seorang Muslim sebelum memulai perniagaannya adalah meluruskan niat. Karena dengan meluruskan niat berbagai kebaikan akan bisa diraih baik di dunia maupun di akhirat.

Apalagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengajarkan seseorang untuk mandiri, mampu berdiri diatas kakinya sendiri dalam mencari rezeki. Sebagaimana ini tersirat dalam sabda beliau, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ ـ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ـ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ.

Tidak seorang pun menyantap makanan yang lebih baik daripada makanan hasil kerja tangannya sendiri. Dan sungguh, Nabiyullah Daud -’alaihi sallam- dahulu makan dari hasil kerja tangannya sendiri.” (HR. Bukhari no. 2072)

Hadist di atas menunjukan kemuliaan seseorang yang berusaha mencari rezeki dari hasil kerja tanggannya sendiri.

Baca Juga : Jual-Beli dengan Cara Dropshipping

Ilustrasi: pexels.com

Tabkir (التبكيرُ)

Dalam kitab Fiqhus Sunnah karya Sayyid Sabiq rahimahullah, pada awal pembahasan kitab jual-beli beliau mengangkat tentang tabkir. Tabkir adalah bergegas atau bersegera dalam mencari rezeki. Hal ini disandarkan kepada persaksian Shahabat Rasulullah yang bernama Shakr al Ghamidi, dimana beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

Ya Allah, berkatilah umatku dalam usaha mereka di pagi hari.” (HR. Abu Daud no. 2606, HR. At Tirmidzi no. 1212)

Sayyid Sabiq rahimahullah dalam kitabnya tersebut juga menjelaskan bahwa Shabahat Shakr al Ghamidi merupakan seorang pedagang. Setiap dia mengirimkan barang dagangan, dia mengirimkannya pada pagi hari, sehingga Allah takdirkan dia menjadi kaya dan banyak harta.

Banyak dalil yang menunjukan begitu luas keberkahan di waktu pagi hari, terkhusus di waktu subuh. Maka dari itu penting ketika kita bangun di waktu Subuh untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Bahkan semangat dalam melakukan berbagai aktivitas sangat ditentukan ketika kita bangun di waktu Subuh tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ.

Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat seseorang itu tidur. (Setan mengikat) dengan tiga tali ikatan dan setan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya. Lalu (setan berkata kepadanya), Kamu akan melewati malam yang sangat panjang, tidurlah dengan nyenyak. Jika dia bangun dan mengingat Allah, lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu, lepaslah tali yang lain. Dan jika dia mendirikan shalat, lepaslah seluruh tali ikatan. Dan pada pagi harinya, dia akan merasakan semangat dan kesegaran yang menentramkan jiwa. Namun, jika dia tidak melakukan seperti itu, pada pagi hari jiwanya merasa tidak segar dan menjadi malas beraktivitas.” (HR. Bukhari no. 1142)

Lihat mengawali hari dengan baik, bisa memberikan dampak positif untuk seluruh aktivitas kita pada hari itu. Waktu Subuh adalah waktu terbaik untuk memulai hari terkhusus bagi niagawan Muslim. Karena dia dapat melahirkan semangat dan produktivitas yang baik.

Baca Juga : Seri Hadis Jual-Beli dan Fikih Muamalah (019) – Dua Transaksi dalam Satu Transaksi

Apalagi keberkahan dan peluang untuk mencari rezeki semakin besar dengan didoakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Dan kita juga dianjurkan untuk berdoa di waktu subuh, untuk meminta kebaikan pada tiga hal, yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

Ya Allah aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal sholeh yang diterima.” (HR. Ibnu Majah no.925)

Serangkaian penjelasan adab niaga sebagai pintu pembuka rezeki diatas sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan setiap niagawan dan usahawan Muslim untuk bersegera dalam mencari rezeki yang halal. Diawali dengan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu memperbanyak lisan berdzikir dan berdoa. Mudah-mudahan dengan begitu, Allah karuniai dengan limpahan kebaikan dan keberkahan atas setiap rezeki yang diusahakan.

Wallahu a’lam.

Rayk Manggala Syah Putra,
Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat, 13 Ramadhan 1444 H / 4 April 2023

Artikel Lainnya