Dari Hobi hingga Pemberdayaan Petani: Perjalanan Granos Coffee Membangun Ekosistem Kopi Lokal

Mengenal Granos Coffee: Langkah Awal Anak Muda dalam Dunia Kopi

Di usia ketika banyak anak muda masih sibuk mengejar kesenangan atau mencoba berbagai proyek sementara, Ethan Daniel Lee justru memilih jalan berbeda. Ia memulai langkah berani dengan mendirikan Granos Coffee, sebuah brand kopi yang berakar dari keinginan untuk memperkenalkan kualitas kopi lokal Indonesia sekaligus memberdayakan para petaninya.

Bermula dari kesempatan kecil, saat seorang roaster menawarkan kerja sama, Ethan melihat peluang besar untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Dari situlah riset panjang dimulai: memilih biji, mengenal produsen, hingga akhirnya melakukan trial opening Granos Coffee setelah tiga bulan proses persiapan.

Dari Hobi hingga Pemberdayaan Petani: Perjalanan Granos Coffee Membangun Ekosistem Kopi Lokal

Belajar dari Tanah Asal Kopi: Perjalanan ke Pangalengan, Puntang, dan Ciwidey

Untuk memastikan kualitas kopinya, Ethan tak hanya mengandalkan teori. Ia terjun langsung ke lapangan, mengunjungi sentra-sentra kopi di Pangalengan, Puntang, dan Ciwidey, wilayah penghasil kopi terbaik di Jawa Barat. Di sana, ia menyaksikan langsung proses panen, pengolahan green bean, hingga tahap pengeringan yang dilakukan secara manual oleh petani.

Yang membuatnya terkesan, para petani di wilayah tersebut mampu menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi meski dengan fasilitas yang sederhana. Dari pengalaman itulah Ethan semakin yakin: pemberdayaan dan dukungan yang tepat bagi petani dapat membuka peluang besar bagi industri kopi lokal untuk tumbuh lebih berkelanjutan.

Bersama Roaster Lokal: Membangun Nilai yang Adil bagi Petani

Granos Coffee bekerja sama dengan roaster lokal bernama five two coffee roastery, yang memiliki visi serupa dalam memajukan petani kopi. Melalui kemitraan ini, petani mendapatkan harga yang lebih adil untuk hasil panennya five two coffee roastery juga berperan aktif dalam mendampingi proses riset dan pengembangan (R&D) Granos Coffee, membantu Ethan dalam menentukan bahan baku hingga mendukung operasional awal.

Pendekatan ini tidak hanya memberi manfaat ekonomi bagi petani, tetapi juga menumbuhkan rasa saling percaya antara pelaku industri muda dan masyarakat lokal yang menjadi ujung tombak rantai pasok kopi di Indonesia.

Dari Hobi hingga Pemberdayaan Petani: Perjalanan Granos Coffee Membangun Ekosistem Kopi Lokal

Menyiapkan Bisnis dari Nol dengan Dukungan Keluarga dan Komunitas

Membangun bisnis di tengah kesibukan sekolah bukan hal mudah. Namun bagi Ethan, semangat belajar menjadi bahan bakar utama. Ia membagi waktu antara belajar, melakukan riset, hingga mengelola persiapan pembukaan kafe. Dalam prosesnya, ia mendapatkan dukungan penuh dari orang tua dan barista yang ikut terlibat dalam operasional harian Granos Coffee.

Bagi Ethan, dukungan keluarga dan komunitas menjadi faktor penting yang membentuk ketahanan bisnisnya. Ia percaya bahwa setiap usaha kecil yang berangkat dari niat baik akan tumbuh bersama ekosistem yang sehat.

Mengenalkan Kualitas Kopi Indonesia ke Lebih Banyak Orang

Visi jangka panjang Ethan tidak hanya berhenti di bisnis semata. Melalui Granos Coffee, ia ingin memperluas jangkauan kopi lokal agar semakin dikenal dan dihargai di negeri sendiri. Ia percaya bahwa kopi Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk internasional, hanya perlu lebih banyak ruang untuk dikenal dan dinikmati masyarakat luas.

Dengan pendekatan yang berfokus pada kualitas dan keadilan bagi petani, Granos Coffee hadir bukan sekadar sebagai brand minuman, melainkan gerakan kecil yang membawa dampak sosial positif bagi industri kopi Indonesia.

Kisah Granos Coffee menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan petani kopi Indonesia dapat berawal dari inisiatif seorang anak muda. Dengan semangat belajar, kolaborasi yang tulus, dan keberanian untuk mencoba, Ethan membuktikan bahwa bisnis bisa berjalan seiring dengan nilai keberlanjutan dan kemanusiaan.

Melalui Granos Coffee, setiap cangkir kopi bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang harapan-harapan akan masa depan yang lebih adil dan berdaya bagi para petani kopi di tanah air.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »