Bersama Digital Mama, Ratna Membangun Ruang Aman bagi Ibu untuk Berkarya di Era Digital

Awal Mula Sebuah Gerakan dari Seorang Ibu

Berawal dari tahun 2017, Catur Ratna Wulandari memulai langkah kecilnya setelah berhenti bekerja sebagai jurnalis. Ia melihat banyak ibu yang ingin tetap produktif, namun sering kali terhalang oleh keterbatasan waktu, akses teknologi, dan rasa ragu pada diri sendiri. Dari keresahan itu, lahirlah Digital Mama, sebuah komunitas yang menjadi ruang belajar bagi para ibu untuk berkembang di era digital.

Awalnya dijalankan seorang diri, Digital Mama kini dikelola oleh delapan perempuan yang memiliki latar belakang berbeda. Mereka sama-sama percaya bahwa setiap ibu berhak memiliki kesempatan untuk belajar dan berdaya, tanpa harus meninggalkan perannya di rumah.

Tumbuh Menjadi Komunitas yang Menguatkan

Dari sebuah ide sederhana, Digital Mama tumbuh menjadi wadah pemberdayaan yang digerakkan oleh para ibu sendiri. Kegiatan mereka berfokus pada pembelajaran digital, berbagi pengalaman, dan mendukung sesama ibu agar berani memulai kembali perjalanan produktifnya.

Di komunitas ini, para ibu belajar menulis, membuat konten, memahami media sosial, hingga memanfaatkan teknologi untuk mendukung usaha kecil mereka. Lebih dari itu, Digital Mama menjadi tempat berbagi semangat dan menghapus rasa “sendirian” yang sering dirasakan para ibu di tengah dinamika keluarga dan pekerjaan.

Bersama Digital Mama, Ratna Membangun Ruang Aman bagi Ibu untuk Berkarya di Era Digital

Menghadirkan Ruang Ramah Ibu dan Anak

Salah satu hal yang membedakan Digital Mama adalah komitmennya untuk menciptakan ruang yang ramah ibu dan anak. Dalam setiap kegiatan, anak-anak diperbolehkan hadir dan bahkan disediakan aktivitas seperti membaca atau menggambar agar para ibu bisa fokus belajar.

Konsep ini lahir dari keyakinan bahwa menjadi ibu tidak seharusnya menjadi penghalang untuk terus berkarya. Sebaliknya, peran sebagai ibu justru bisa menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi banyak perempuan lain.

Kolaborasi dan Dampak yang Semakin Luas

Seiring berjalannya waktu, Digital Mama semakin banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas dampaknya, termasuk pernah bekerja sama dengan Evermos dalam kegiatan pelatihan bagi perempuan di daerah. Melalui kolaborasi seperti ini, semakin banyak ibu di berbagai wilayah, termasuk di daerah rural seperti Cililin, yang mendapatkan akses untuk belajar dan mengenal dunia digital lebih dekat.

Dari sinilah muncul banyak kisah inspiratif: ibu-ibu yang awalnya ragu memegang gawai kini berani membuat konten, menjual produk mereka sendiri, hingga mendukung ekonomi keluarga. Semua berawal dari semangat untuk tidak berhenti belajar.

Bersama Digital Mama, Ratna Membangun Ruang Aman bagi Ibu untuk Berkarya di Era Digital

Harapan dan Langkah Ke Depan

Ratna bersama tim Digital Mama terus berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak perempuan di seluruh Indonesia. Mereka ingin terus menjadi support system yang mendorong ibu-ibu agar percaya diri menghadapi era digital dan menemukan kembali potensi dalam dirinya.

Bagi Ratna, membangun Digital Mama bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang memberdayakan perempuan agar saling menopang dan tumbuh bersama. Sebuah langkah kecil dari rumah, yang kini menjadi gerakan besar untuk masa depan ibu-ibu Indonesia.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »