Awal Mula Berdirinya EDL Baby
Perjalanan Santhi dalam mendirikan EDL Baby, brand fashion bayi asal Bandung, berawal dari pengalaman panjangnya di dunia garmen. Sejak lulus kuliah, ia terbiasa membantu usaha keluarganya dalam mengelola karyawan dan memproduksi pakaian. Namun, fokus pada kategori pakaian bayi baru benar-benar dimulai pada tahun 2020, di tengah masa pandemi yang mengguncang banyak sektor.
Sebelumnya, sebagian produk masih diimpor dari luar negeri seperti China dan Thailand. Meski begitu, Santhi merasa ada hal yang mengganjal. Ia menyadari bahwa pakaian bayi sebenarnya bisa dibuat di Indonesia dengan kualitas yang sama, bahkan lebih baik. “Indonesia tidak kekurangan tenaga kerja dan keterampilan untuk membuat pakaian bayi,” begitu keyakinan yang akhirnya mendorongnya untuk memproduksi sendiri dan berhenti bergantung pada impor.
Keputusan itu menjadi titik balik perjalanan bisnisnya. Dengan semangat untuk memberdayakan tenaga kerja lokal, Santhi membangun EDL Baby dari skala kecil. Ia ingin membuktikan bahwa produk lokal pun mampu bersaing di pasar yang selama ini dikuasai oleh barang impor.
Komitmen pada Kualitas dan Kenyamanan Bayi
Bagi Santhi, pakaian bayi bukan sekadar produk mode. Bayi tidak bisa menyampaikan rasa tidak nyamannya, sehingga kualitas bahan menjadi hal yang utama. Karena itu, EDL Baby menggunakan material katun seperti TC dan CVC yang lembut, menyerap keringat, dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit sensitif bayi.
Santhi ingin mengubah pandangan bahwa produk impor selalu identik dengan kualitas lebih baik. Melalui EDL Baby, ia membuktikan bahwa dengan bahan lokal berkualitas dan proses produksi yang teliti, hasilnya bisa sebanding bahkan melebihi produk luar negeri. Ia juga telah memastikan setiap produk yang dikeluarkan EDL Baby memenuhi standar SNI, sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen terhadap keamanan konsumen.
Memberdayakan Masyarakat Sekitar
Selain fokus pada kualitas produk, Santhi juga ingin bisnisnya memberi dampak sosial. EDL Baby kini memberdayakan sekitar 10–13 orang penjahit dan pembuat pola yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga di sekitar tempat produksinya. Mereka tidak hanya diberi pekerjaan menjahit, tapi juga kesempatan belajar dan berkembang.
Santhi secara rutin melatih timnya untuk membuat pola baru dan mengembangkan desain produk, agar mereka bisa terus meningkatkan keterampilan. Langkah ini dilakukan bukan semata untuk kepentingan bisnis, tapi juga sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi keluarga di lingkungannya.
Selain itu, EDL Baby juga menerapkan prinsip ramah lingkungan. Potongan kain sisa produksi tidak dibiarkan menumpuk, melainkan dijual ke pengepul untuk didaur ulang. Dengan cara ini, Santhi berusaha memastikan bahwa setiap proses bisnisnya tetap memperhatikan keberlanjutan dan tidak menambah beban limbah tekstil di lingkungan.
Tantangan dan Cara Bertahan
Perjalanan membangun brand tentu penuh tantangan. Mulai dari kesalahan produksi, pengelolaan stok, hingga menjaga kestabilan cashflow menjadi bagian dari proses yang harus dihadapi. Bagi Santhi, kunci untuk bertahan ada pada pengendalian emosi dan konsistensi. Ia rutin berkomunikasi dengan tim setiap hari untuk memantau produksi dan memastikan setiap kendala segera diatasi.
Ketika menghadapi komplain pelanggan, Santhi tidak melihatnya sebagai masalah, tetapi sebagai masukan berharga. Ia percaya, kepercayaan konsumen bisa dijaga dengan pelayanan yang cepat dan solusi yang tepat. Melalui tim customer service-nya, setiap keluhan pelanggan ditangani dengan baik, bahkan produk yang rusak langsung diganti agar pengalaman pelanggan tetap positif.
Harapan dan Pesan untuk Generasi Muda
Nama EDL Baby sendiri memiliki makna “enak dipakai loh”, sebuah filosofi sederhana yang mencerminkan misi brand ini: menghadirkan pakaian bayi yang nyaman, berkualitas, dan terjangkau. Namun lebih dari itu, Santhi berharap EDL Baby dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai produk lokal.
Baginya, membeli produk buatan dalam negeri bukan hanya soal pilihan ekonomi, tetapi juga bentuk dukungan terhadap masyarakat sekitar. Ketika semakin banyak orang mencintai produk lokal, roda ekonomi Indonesia pun akan berputar lebih kuat.
Santhi percaya, setiap langkah kecil memiliki dampak besar jika dilakukan dengan niat yang baik. Melalui EDL Baby, ia membuktikan bahwa UMKM Indonesia bisa tumbuh tanpa melupakan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Dari sebuah keresahan sederhana, lahirlah sebuah brand yang membawa harapan baru bagi para ibu, bayi, dan masa depan negeri ini.










