Mère et Moi: UMKM Indonesia dengan Produk yang Didesain untuk Memberi Dampak Nyata bagi Ibu dan Anak

Membangun Brand dari Ikatan Paling Pertama: Ibu dan Anak

Perjalanan Mère et Moi dimulai dari sebuah kisah sederhana namun penuh makna, kisah seorang ibu yang ingin membantu ibu lainnya. Pada tahun 2016, Cesilia Octaviana, seorang ibu dengan tiga anak, mendirikan Mère et Moi dari kebutuhan yang ia alami sendiri saat merawat anak-anaknya. Ia menemukan banyak produk bayi yang tersedia di pasaran, namun tidak semuanya mampu menjawab kebutuhan ibu modern yang menginginkan kenyamanan, keamanan, dan gaya dalam satu waktu. Dari ruang kecil di rumahnya, ia mulai merancang produk yang bisa memudahkan aktivitas sehari-hari sekaligus memberikan pengalaman emosional yang lebih dekat antara ibu dan bayi.

Nama “Mère et Moi”, yang berarti “Mama dan Aku”, dipilih bukan tanpa alasan. Baginya, brand ini adalah wadah untuk merayakan hubungan yang paling kuat dalam hidup seorang anak. Dengan mengusung filosofi tersebut, setiap produk didesain dengan perhatian penuh, mempertimbangkan bagaimana barang-barang itu akan membantu ibu menjalani perannya dengan lebih percaya diri dan bahagia.

Berawal dari hanya tiga jenis produk, Mère et Moi kini telah menghadirkan lebih dari 30 koleksi yang terus berkembang mengikuti kebutuhan pasar. Mulai dari gendongan bayi yang menjadi ikon mereka hingga perlengkapan lain yang menunjang aktivitas ibu, seluruh inovasi ini lahir dari pengalaman nyata dan kepekaan terhadap tantangan para ibu di Indonesia.Mère et Moi: UMKM Indonesia dengan Produk yang Didesain untuk Memberi Dampak Nyata bagi Ibu dan Anak

Riset, Nilai, dan Keberlanjutan sebagai Identitas Brand

Bagi Cesilia, produk yang baik bukanlah produk yang sekadar mengikuti tren, melainkan produk yang mampu memecahkan masalah sehari-hari. Karena itu, setiap item Mère et Moi melalui proses pengembangan yang panjang. Mulai dari riset mendalam, uji coba bersama para ibu, hingga penyempurnaan desain dan fungsi. Proses ini memastikan bahwa produk yang akhirnya sampai ke tangan pelanggan benar-benar memberikan manfaat.

Keberlanjutan juga menjadi bagian penting dari identitas Mère et Moi. Industri garmen dikenal memiliki limbah kain yang besar, namun Mère et Moi berusaha untuk meminimalkannya melalui pendekatan zero waste. Sisa potongan kain dari proses produksi tidak dibuang begitu saja, tetapi diolah kembali menjadi bib bayi, sarung tangan, atau aksesori kecil lainnya. Dengan langkah sederhana ini, mereka menjalankan tanggung jawab terhadap lingkungan sekaligus memberikan nilai tambah bagi produk-produk mereka.

Komitmen ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia bukan hanya mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga bisa membawa praktik produksi yang berkelanjutan.

Edukasi dan Komunitas: Meluasnya Dampak Sosial Mère et Moi

Selain menghadirkan produk, Mère et Moi juga aktif mengedukasi para ibu tentang cara menggendong bayi yang aman dan tepat. Melalui kerja sama dengan puskesmas, komunitas menggendong, hingga babywearing consultant bersertifikat, mereka rutin mengadakan kelas baik secara offline maupun online. Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa banyak ibu membutuhkan pendampingan dan informasi yang benar, terutama pada masa awal merawat bayi.

Inilah salah satu nilai penting yang dibawa Mère et Moi: mereka tidak hanya menjual barang, tetapi juga menghadirkan pengetahuan yang memperkuat para ibu. Para peserta workshop merasa lebih percaya diri, dan brand ini pun menjadi bagian dari perjalanan mereka dalam membesarkan anak.

Bagi Cesilia, keberhasilan Mère et Moi bukan hanya terlihat dari penjualan produk, tetapi dari bagaimana brand ini bisa memberikan dampak positif yang nyata bagi keluarga di Indonesia.

Ketahanan dan Mental Baja dalam Membangun UMKM

Perjalanan membangun Mère et Moi tentu tidak selalu mudah. Tantangan eksternal seperti kompetitor yang meniru produk hingga dinamika pasar menjadi bagian dari perjalanan yang harus dihadapi. Namun, alih-alih berfokus pada persaingan, Mère et Moi memilih untuk memperkuat nilai, riset, dan loyalitas pelanggan.

Masa pandemi menjadi salah satu momen paling sulit, namun justru menjadi bukti ketahanan brand ini. Mère et Moi berhasil bertahan tanpa mengurangi jumlah karyawan, menjaga kesejahteraan tim yang telah bersama sejak awal. Bagi Cesilia, tim yang solid adalah salah satu kekuatan terbesar yang membuat brand ini bisa melewati masa sulit dan terus berkembang.

Mère et Moi: UMKM Indonesia dengan Produk yang Didesain untuk Memberi Dampak Nyata bagi Ibu dan Anak

Mimpi untuk Mengangkat Martabat UMKM Indonesia

Setelah hampir satu dekade berjalan, Mère et Moi membawa mimpi yang lebih besar: membawa produk lokal Indonesia ke tingkat Asia Tenggara. Dengan kualitas yang terus ditingkatkan dan nilai yang kuat, Mère et Moi ingin menunjukkan bahwa produk lokal memiliki daya saing global.

Kisah ini menjadi bukti bahwa UMKM Indonesia mampu berkembang dan memberikan dampak luas ketika dijalankan dengan hati, nilai, dan keberanian untuk berinovasi. Dari perjalanan seorang ibu, lahirlah brand yang memberi manfaat bagi ribuan keluarga di seluruh negeri.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »