Category: Impact Stories

Ghea Annisa merupakan salah satu perempuan inspiratif yang berhasil membangun beberapa bisnis di bidang kuliner. Memiliki hobi berjualan sejak SD hingga kuliah di bidang marketing menjadi salah satu modal beliau untuk mendirikan usaha. Sebelum memutuskan membangun usaha, beliau telah lebih dulu bekerja di beberapa perusahaan selama beberapa tahun dengan tujuan untuk belajar dan mengumpulkan modal

Pak Achmad Nugroho yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta di Bandung memiliki keinginan untuk terjun dalam dunia bisnis. Beliau mengaku sering mengikuti seminar bisnis untuk menambah wawasannya di bidang bisnis. Menurutnya, menjadi perawat sangat membutuhkan waktu, tenaga, dan keikhlasan sehingga cukup susah untuk berbisnis walaupun hanya sebagai sampingan. Kemudian, saat pandemi

Teh Yeni Yuliani merupakan seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya fokus mengurus anak, suami, dan segala kebutuhan rumah tangga. Di tengah kesibukannya itu, beliau mengaku memiliki keinginan untuk bekerja lagi, hanya saja tidak memungkinkan mengingat anak-anaknya masih kecil. Karena itu, beliau berpikir untuk mencari aktivitas lain yang sekiranya bisa mengisi waktu luangnya dan bisa menambah

Berawal dari melihat stand rajut di acara Car Free Day (CFD), Kak Ayu Talhah BSA atau disapa Kak Ayu tertarik untuk membuat kerajinan rajut sendiri. Saat itu, ia belum bisa membuatnya, tetapi dengan tekad yang kuat ia membeli benang dan mencari tahu cara membuatnya melalui Youtube. Pertama kali, Kak Ayu membuat sepatu untuk anaknya dan

Teh Dewi Puspita yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dan guru mengaji memiliki ketertarikan sendiri untuk gabung jadi reseller Evermos. Sebelum gabung jadi reseller Evermos, beliau memang sudah berjualan produk kacamata secara offline. Itu sebabnya, beliau tidak terlalu menemukan kesulitan saat mulai jualan di Evermos. Kini, beliau sudah menjadi reseller Evermos selama kurang lebih dua

Kemampuan memasak dan membaca peluang bisa menjadikannya sebuah bisnis. Ini dialami oleh Pak Denny dan istrinya. Bermula dari mendapat pesanan dari tetangga untuk membuat makanan ringan, kini beliau bisa memiliki usaha makanan ringan yang memiliki banyak penggemar. Kini, Pak Denny berharap usahanya bisa semakin sukses sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu orang lain.  

Bekerja di klinik dengan kerjaan yang santai terkadang membuat Bu Yulianti merasa  jenuh dengan aktivitas yang beliau jalani. Ini membuat beliau merasa ingin mencoba sesuatu yang baru, salah satunya dengan berjualan. Sebelum berjualan di Evermos, beliau telah lebih dulu berjualan di sebuah platform hingga kemudian mengenal Evermos dan kini fokus berjualan di Evermos. Berkat konsistensinya

Akartarum merupakan sebuah brand yang bergerak di bidang souvenir wedding. Brand ini didirikan oleh Mbak Puthya Sabrina atau disapa Mbak Puthya yang memiliki ketertarikan terhadap sabun alami. Bermula dari ketertarikannya ini, beliau belajar mengenai cara membuat sabun alami dan mulai mendirikan brand Akartarum pada tahun 2020. Kini, usaha tersebut sudah berjalan kurang lebih 3 tahun

Berbisnis telah melekat dalam diri Bunda Teti. Sebelum gabung jadi reseller Evermos, beliau sudah cukup lama berjualan offline. Kini, usaha beliau semakin berkembang saat bergabung jadi reseller Evermos. Tak hanya itu, beliau juga berharap dirinya bisa menjadi vendor di Evermos.   Perjalanan Bunda Teti Berjualan Online Sebelum gabung jadi reseller Evermos, Bunda Teti berjualan secara

Menjadi ibu rumah tangga dengan 3 orang anak dan seorang suami tidak membuat Bu Yuli mengubur mimpinya untuk bisa sukses. Meski sempat tidak diizinkan oleh suaminya ketika anak-anak masih kecil, mendorong beliau untuk bisa memiliki penghasilan dari rumah dengan mendirikan usaha. Berkat kegigihannya, kini Bu Yuli bisa memiliki brand Mlatiwangi yang bergerak di bidang kerajinan