Dibalik Suksesnya Brand Mlatiwangi: Kegigihan Bu Yuli Manfaatkan Serat Alam Jadi Produk Bernilai

Menjadi ibu rumah tangga dengan 3 orang anak dan seorang suami tidak membuat Bu Yuli mengubur mimpinya untuk bisa sukses. Meski sempat tidak diizinkan oleh suaminya ketika anak-anak masih kecil, mendorong beliau untuk bisa memiliki penghasilan dari rumah dengan mendirikan usaha. Berkat kegigihannya, kini Bu Yuli bisa memiliki brand Mlatiwangi yang bergerak di bidang kerajinan dari serat alam. 

 

Bu Yuli, Hobi Menyulam Hingga Jadi Entrepreneur

Keinginan Bu Yuli untuk lebih produktif bisa mulai beliau wujudkan ketika anak-anaknya beranjak dewasa. Beliau meminta izin kepada suaminya untuk bisa ikut kursus menyulam untuk menambah kegiatan. Setelah cukup mahir menyulam, Bu Yuli ingin bisa membuat produk. Dengan modal 100 ribu, beliau membeli jilbab segi empat untuk dibuat hiasan sulam untuk kemudian beliau jual. Beliau memasarkan produk tersebut dengan menggelar stand bazar di daerah Simpang Lima, Semarang. Beliau ingin terlebih dahulu memperkenalkan produk tersebut kepada orang-orang. Dari situ, ada banyak orang yang melihat dan beberapa dari mereka tertarik, bahkan ada yang langsung memesan 100 pcs. Saat itu, Bu Yuli langsung menyanggupi pesanan tersebut dan yakin bahwa beliau bisa menyelesaikan pesanan tersebut dalam tenggat waktu yang ditentukan. 

Pesanan tersebut menjadi peluang besar untuk Bu Yuli agar usahanya berkembang. Tanpa pikir panjang, beliau menyanggupi pesanan tersebut meski belum tahu bagaimana cara menyelesaikannya dengan tepat waktu. Dengan tekad yang kuat, Bu Yuli mencari solusi dengan mengajak ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk menyulam. Beliau mengajari mereka sampai mahir sehingga bisa beliau ajak untuk bekerja sama menyelesaikan pesanan tersebut dengan menerapkan sharing profit

 

Kegigihan Bu Yuli yang Selalu Ingin Maju

Bu Yuli ingin usahanya semakin berkembang dan naik kelas. Hal ini beliau wujudkan dengan menambah produk yang beliau jual. Awalnya beliau hanya menjual jilbab sulam lalu bertambah dengan menjual mukena sulam. Tanpa disangka, mukena yang beliau produksi menarik minat salah satu tantenya yang tinggal di Belanda. Beliau mengungkapkan bahwa tantenya tertarik dengan produk kerajinan yang beliau buat. Karena Belanda mayoritas bukan muslim, maka Bu Yuli berpikir untuk membuat produk lainnya. Beliau kepikiran untuk membuat produk dari anyaman pandan dengan brand Mlatiwangi. Nama Mlatiwangi sendiri diusulkan oleh suami Bu Yuli yang diambil dari kata Mlatiharjo, yang merupakan nama desa tempat beliau tinggal. Karena itu, dengan brand Mlatiwangi ini Bu Yuli berharap bisa mengenalkan desa beliau kepada khalayak umum melalui produk yang beliau tawarkan.

Dibalik Suksesnya Brand Mlatiwangi: Kegigihan Bu Yuli Manfaatkan Serat Alam Jadi Produk Bernilai

Trial and Error hingga Temukan Brand Unggulan

Perjalanan Bu Yuli membangun bisnisnya tentu tidak mudah. Beliau beberapa mengalami kendala, seperti tiba-tiba partner berhenti bekerja sama mendadak, produk yang kurang disukai customer dan sebagainya. Karena itu, beliau berusaha lebih selektif dalam melakukan kerja sama dengan orang lain serta lebih sering berinovasi untuk membuat produk baru yang disukai oleh customer. Selain itu, demi usahanya bisa berkembang, Bu Yuli gabung dengan komunitas-komunitas, salah satunya binaan dinas di Semarang agar bisa lebih mudah dalam branding produknya. 

 

Suka Duka jadi Owner Brand Mlatiwangi

Di balik kesuksesan brand Mlatiwangi, tentu ada suka duka yang dialami oleh Bu Yuli. Beliau mengaku sempat down ketika produk yang beliau kirim ke tantenya di Belanda ternyata tidak terlalu diminati oleh penduduk sana. Dari  situ, beliau berpikir ulang untuk menemukan produk apa yang sekiranya bisa disukai oleh konsumen. Kemudian, bertemulah ide untuk membuat tas maupun produk kerajinan lainnya yang menggunakan serat alam. Sejak itu, pada tahun 2017, Bu Yuli memutuskan untuk fokus memproduksi kerajinan dari serat alam, seperti pelepah pisang, eceng gondok, pandan, dan sebagainya. 

Selain mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan, tentu Bu Yuli juga merasakan banyak kesenangan melalui bisnis Mlatiwangi. Melalui Mlatiwangi, beliau mengaku senang karena bisa bermanfaat untuk orang lain. Beliau juga bisa bergabung dengan berbagai komunitas, salah satunya komunitas UMKM Semarang yang banyak memberikan dampak positif untuk usahanya maupun orang lain. Melalui komunitas tersebut, produk Mlatiwangi bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas karena sering diikutsertakan dalam pameran baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Bu Yuli juga memberikan kesempatan kepada para UMKM lain untuk berkolaborasi dengan Mlatiwangi agar mereka bisa lolos kurasi menjadi salah satu UMKM binaan Dinas Kota Semarang. Hal ini tentunya memberikan rasa senang dan kepuasan tersendiri untuk Bu Yuli. 

Dibalik Suksesnya Brand Mlatiwangi: Kegigihan Bu Yuli Manfaatkan Serat Alam Jadi Produk Bernilai

Harapan Bu Yuli ke Depan: Ingin Membantu Perempuan di Sekitarnya

Sebagai pengusaha perempuan, Bu Yuli ingin dirinya bisa membantu perempuan lain di sekitarnya agar bisa produktif pula, bahkan menjadi seorang pengusaha. Beliau ingin para perempuan bisa produktif dengan menjadi pengusaha di berbagai bidang, seperti kuliner, fashion, atau lainnya. Beliau ingin mengajak perempuan lain untuk bisa maju dan sukses bersama. Dengan membantu orang lain, Bu Yuli merasa dirinya bisa bermanfaat untuk orang lain dan tentunya memberikan kebahagiaan dan kepuasaan untuk dirinya sendiri. 

 

Tips Bu Yuli untuk Para Pebisnis Pemula

Bu Yuli yang sudah cukup lama menjalankan usaha tentu telah mengalami berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi, seperti manajemen waktu, mencari partner bisnis yang profesional, dan sebagainya. Berbekal pengalamannya tersebut, Bu Yuli berbagi tips untuk para pebisnis pemula. Pertama, niat dan usaha yang sungguh-sungguh. Jangan mudah menyerah jika produk belum laku, kita harus yakin bahwa akan ada suatu saat produk kita akan laku. Kedua, harus memberikan pelayanan yang terbaik, baik jualan secara online maupun offline. Kemudian, tips ketiga adalah inovatif. Persaingan bisnis semakin ketat sehingga diperlukan inovasi agar produk kita lebih unggul dibanding kompetitor. Tips berikutnya yaitu konsisten dan pantang menyerah. Memulai bisnis terkadang memang tidak langsung sukses sehingga diperlukan konsistensi dan pantang menyerah dalam melalui prosesnya. Dan terakhit, kita juga bisa menambah networking dan berkolaborasi dengan orang lain. Dengan networking dan kolaborasi tersebut sangat mungkin kita maupun partner bisnis akan saling mendapat dampak positif. 

Bagikan :

Artikel Terkait
Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com

Download Aplikasi

Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Tentang Kami

Informasi Lainnya

Download Aplikasi

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com