Global Value Chain: Solusi Meningkatkan Daya Saing UKM   

Solusi meningkatkan daya saing UKM – Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia. Hampir seluruh jenis usaha yang ada di Indonesia adalah UKM (99%). Tidak heran UKM menjadi lapangan pekerjaan utama bagi 80% masyarakat Indonesia. Akan tetapi, banyaknya jumlah UKM di Indonesia tidak memberikan dampak yang signifikan pada kenaikan nilai ekspor. UKM tercatat hanya menyumbang sekitar sepertiga saja dari total nilai ekspor. Ketimpangan ini terjadi karena mayoritas UKM memiliki produktivitas bisnis yang relatif rendah akibat kurangnya pengalaman berbisnis sehingga sulit meningkatkan skala usaha. Hal ini menyebabkan adanya kesulitan bagi para pelaku UKM untuk mendapatkan investasi, akses untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, serta teknologi.

 Tingkatan Perkembangan Ekonomi dalam Global Value Chain

Salah satu cara yang dipertimbangkan dapat menjadi solusi alternatif untuk UKM tetap dapat meningkatkan perkembangan ekonomi adalah dengan berpartisipasi dalam Global Value Chain (GVC) atau Rantai Nilai Global. Berdasarkan paparan World Bank, GVC merupakan proses produksi barang jadi yang melibatkan beberapa negara. Setiap negara memiliki perannya masing-masing dalam proses produksi, misalnya negara A menjadi penyedia bahan baku, negara B menjadi pihak yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi, dan negara C yang memproduksi barang jadi. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa UKM yang mengimpor bahan setengah jadi dan menggunakan teknologi asing dapat meningkatkan produktivitas bisnis. Sayangnya, UKM di Indonesia belum mendapatkan akses untuk dapat berpartisipasi dalam GVC. Sejauh ini hanya perusahaan besar atau multinasional saja yang dapat terlibat dalam GVC.

Menariknya, seringkali partisipasi UKM dalam Global Value Chain hanya dikaitkan dengan bagaimana UKM dapat meningkatkan nilai ekspor. Padahal dengan berpartisipasi dalam Global Value Chain, UKM memiliki dua kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Kesempatan pertama adalah dengan mendapatkan profit dari bahan impor setengah jadi untuk diproduksi menjadi bahan jadi, dan kesempatan kedua adalah dengan menjual produk jadi sebagai barang ekspor. Faktanya, berbagai data membuktikan bahwa UKM sebenarnya tidak perlu melakukan ekspor untuk mendapatkan keuntungan dari Global Value Chain. Para pelaku UKM dapat memanfaatkan bahan baku impor setengah jadi yang didapat dari partisipasinya dalam Global Value Chain untuk meningkatkan produktivitas bisnis sehingga produknya dapat memiliki daya saing yang kompetitif di pasar domestik.

Umumnya, para pelaku UKM di Indonesia tidak banyak membeli bahan baku impor setengah jadi dari luar negeri. Hanya 15% dari nilai tambah yang digunakan oleh UKM untuk menghasilkan barang ekspor yang produksinya berasal dari luar negeri. Sementara perusahaan besar menggunakan bahan baku impor setengah jadi hingga 20%. Hal ini menunjukkan bahwa UKM bisa mendapatkan kesulitan untuk mengambil keuntungan dari input GVC. Namun pertanyaannya adalah mengapa UKM belum beralih menggunakan bahan baku impor setengah jadi untuk menciptakan nilai tambah?

Pelaku UMK: Perlu Perdalam Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Pasar

Para pelaku UKM yang masih berada dalam tingkat artisan biasanya kurang memiliki kemampuan untuk membuat rencana bisnis jangka panjang. Padahal jika mereka memutuskan untuk membeli produk impor setengah jadi, rencana jangka panjang untuk produksi sangatlah dibutuhkan. Akan tetapi, yang sering terjadi adalah mereka hanya memproduksi untuk jangka pendek. Oleh sebab itu, para pelaku UKM perlu memperdalam pengetahuan dan pemahamannya tentang permintaan pasar dan prediksi bisnis di masa depan agar dapat lebih yakin dalam berinvestasi jangka panjang.

Akan tetapi, banyak UKM yang sudah lebih mapan memiliki pandangan berbeda-beda. Sebagian usaha lebih memiliki untuk fokus pada pemenuhan permintaan pasar tanpa perlu menciptakan nilai tambah produk. Mereka biasanya menggunakan produk impor siap pakai dan fokus pada pemasaran produk, tidak pada penciptaan nilai tambah produk. Sementara itu, terdapat pula sejumlah usaha yang percaya bahwa nilai tambah produk berasal dari bahan setengah jadi yang diproduksi secara lokal, tidak peduli apabila seberapa tidak efisien dan mahalnya produk tersebut dihasilkan. Alhasil, produk yang dihasilkan dibandrol dengan harga mahal yang sering tidak dapat bersaing di pasar.

Lalu, solusi apa yang sebenarnya paling tepat? Mungkin jawabannya berada di tengah-tengah kedua pandangan tersebut.

Linda Anggrea adalah CEO dari Buttonscarves, sebuah merek fashion yang telah sukses dan menunjukkan perkembangan yang stabil sejak didirikan pada tahun 2016. Yang membuat bisnis ini berbeda dengan perusahaan lain adalah kemampuannya untuk memisahkan komponen-komponen produksi dan fokus pada bagian yang ingin diberikan nilai tambah. Tidak jarang mereka menggunakan bahan baku impor setengah jadi untuk mendukung produksi. Terutama jika produk impor tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dan tidak diproduksi secara lokal.

Button Scarves Jadi Perusahaan yang Memanfaatkan Global Value Chain

Buttonscarves dapat menjadi contoh perusahaan yang memanfaatkan global value chain dan yang berpartisipasi di dalamnya untuk memberikan nilai tambah pada produknya. Langkah ini seharusnya dapat ditiru oleh para pelaku UKM lainnya yang ingin lebih berkembang. Faktanya, tujuan UKM menghasilkan produk seharusnya adalah untuk memberikan nilai pada produknya. Dalam ekonomi global, ini berarti seorang pebisnis harus mengetahui bagian mana dari proses produksi yang dapat diberikan nilai paling besar dan fokus pada hal tersebut. Apabila dijalankan dengan tepat, sebuah bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuannya untuk bersaing dalam segi harga maupun kualitas dengan produk lain.

Baca berita terbaru, informatif dan inspiratif lainnya di Evermos Impact.

Bagikan :

Artikel Terkait
Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com

Download Aplikasi

Evermos
Evermos HQ

Jl. Ir. H. Juanda No.95, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Tentang Kami

Informasi Lainnya

Download Aplikasi

Website ini merupakan bagian resmi dari  Evermos.com