Ketekunan Dyah Ayu Nawang Wulan: Dari Pegawai Negeri Menemukan Berkah dan Komunitas Melalui Evermos

Menemukan Peluang di Tengah Keterbatasan Waktu

Menjalani rutinitas padat sebagai pegawai instansi pemerintah tidak membuat Dyah Ayu Nawang Wulan berhenti mencari cara untuk berkembang. Setiap hari ia berangkat sebelum matahari terbit dan baru tiba di rumah saat senja, menempuh jarak pulang pergi hingga delapan puluh kilometer. Di tengah kesibukan itu, Dyah merasa masih memiliki ruang untuk sesuatu yang lebih bermakna.

Keinginannya untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif membawanya pada penemuan baru ketika ia menemukan platform reseller berbasis syariah, Evermos. Pada awal 2023 Dyah mengunduh aplikasi Evermos untuk pertama kalinya. Awalnya aplikasi tersebut hanya disimpan begitu saja, namun beberapa bulan kemudian keinginan untuk belajar membuatnya membuka kembali aplikasi dan mulai mengikuti pelatihan yang tersedia. Sejak saat itu perjalanannya sebagai reseller Evermos dimulai.

Belajar dari Nol Hingga Menemukan Irama

Dyah bukanlah seseorang yang akrab dengan dunia digital. Ia tidak memiliki media sosial seperti Facebook, Instagram, atau TikTok. Semua proses belajar dilakukan dari nol melalui kelas pelatihan Reseller Sukses yang diselenggarakan Evermos. Proses itu tidak mudah. Ia perlu waktu cukup lama hanya untuk membuat satu unggahan produk. Namun seiring waktu dan ketekunan, langkah-langkah yang dulu terasa sulit menjadi terbiasa dan lebih mudah dilakukan.

Perlahan Dyah mulai memahami cara menggunakan aplikasi, mengedit gambar, menulis deskripsi produk, hingga membangun interaksi dengan pelanggan. Hasil kerja kerasnya pun mulai terlihat. Di bulan pertamanya mencoba berjualan, ia mulai menerima pesanan. Dari situ semangatnya untuk terus belajar dan mengembangkan diri semakin besar.

Menggerakkan Komunitas dan Menjadi Kori

Ketekunan Dyah tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri. Ia kemudian dipercaya menjadi Koordinator Reseller atau Kori di dua kecamatan. Tugas ini menuntut tanggung jawab yang besar, tetapi Dyah menjalaninya dengan semangat berbagi dan membangun.

Sebagai Kori, ia berusaha mendorong para reseller di wilayahnya agar tetap semangat dan aktif. Dyah sering memotivasi anggota komunitas dengan cara sederhana, seperti membagikan hasil nyata dari penjualan, mengirimkan katalog dan video produk, atau sekadar menanyakan kabar satu per satu melalui pesan pribadi. Dengan pendekatan yang hangat, banyak reseller yang awalnya pasif mulai aktif kembali, bertanya, dan berinteraksi di grup.

Bagi Dyah, peran sebagai Kori bukan hanya tentang mengarahkan, tetapi juga tentang mendengarkan dan memahami. Ia percaya bahwa dengan kesabaran, semangat gotong royong, dan teladan yang baik, komunitas reseller dapat tumbuh bersama dan saling menguatkan.

Ketekunan Dyah Ayu Nawang Wulan: Dari Pegawai Negeri Menemukan Berkah dan Komunitas Melalui Evermos

Membangun Arisan Emas dengan Semangat Gotong Royong

Salah satu inisiatif yang membuat perjalanan Dyah semakin berwarna adalah ketika ia memulai kelompok arisan emas di komunitasnya pada Oktober 2023, hanya satu bulan setelah aktif bergabung di Evermos. Ide ini muncul setelah ia mempelajari edukasi seputar investasi emas yang disediakan Evermos.

Dalam arisan emas ini, Dyah menerapkan sistem gotong royong. Nilai emas dibagi dalam periode sepuluh bulan, dengan pembagian biaya yang adil bagi setiap anggota. Ketika seseorang mendapat giliran, Dyah membimbingnya untuk memahami cara bertransaksi emas melalui aplikasi Evermos. Program ini tidak hanya membantu para reseller menabung, tetapi juga menjadi sarana belajar agar mereka semakin percaya diri dalam berjualan produk emas.

Inisiatif tersebut menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling dukung antaranggota. Banyak reseller di komunitasnya yang kemudian naik kelas dan meningkatkan penjualan berkat motivasi serta bimbingan yang konsisten.

Menghadapi Tantangan dengan Kejujuran dan Keberkahan

Dalam perjalanan berjualan, Dyah tentu menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pengiriman yang terlambat hingga kualitas produk yang tidak sesuai ekspektasi pelanggan. Namun baginya, setiap kendala adalah kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri.

Ia selalu mengedepankan kejujuran dalam berinteraksi dengan konsumen. Sebelum transaksi dilakukan, Dyah memastikan pelanggan memahami deskripsi produk dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ketika terjadi kendala, ia memilih solusi yang menjaga kepercayaan pelanggan. Sikap amanah inilah yang membuat banyak konsumennya tetap setia meski pernah mengalami masalah.

Bagi Dyah, keberkahan dalam berjualan bukan datang dari keuntungan besar, tetapi dari niat yang tulus dan kejujuran dalam setiap transaksi.

Fokus pada Konsistensi dan Pelayanan Terbaik

Meskipun kini telah menjadi Kori dan memiliki komunitas reseller yang aktif, Dyah tetap berpegang pada prinsip kesederhanaan. Ia masih bekerja penuh waktu di instansi pemerintah dan hanya memiliki waktu berjualan di pagi dan malam hari. Namun keterbatasan waktu itu tidak membuatnya berhenti berikhtiar.

Ia terus berusaha konsisten memposting produk, membangun branding pribadi, serta menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan reseller di bawah binaannya. Dalam pandangannya, konsistensi adalah kunci utama untuk mempertahankan semangat dan hasil yang berkelanjutan.

Di masa depan, Dyah berharap dapat mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi, bahkan mungkin memiliki produk sendiri yang bisa bermitra dengan Evermos. Untuk saat ini, ia memilih fokus pada apa yang sudah dijalankan, membina komunitasnya, dan menjaga agar semangat kebaikan terus tumbuh di sekitar dirinya.

Bekal Berharga untuk Calon Reseller Evermos

Dari pengalaman yang dijalani, Dyah memahami bahwa kunci utama untuk memulai menjadi reseller Evermos adalah niat yang benar. Niat yang baik akan menumbuhkan semangat dan ketulusan dalam berikhtiar. Setelah niat terbentuk, langkah berikutnya adalah terus belajar. Dunia penjualan digital terus berkembang, dan Evermos menyediakan banyak kelas yang bisa diikuti untuk meningkatkan kemampuan. Dyah sendiri sering mengikuti kelas yang sama berulang kali agar benar-benar memahami setiap materi yang diajarkan.

Selain belajar, sikap pantang menyerah menjadi fondasi penting dalam perjalanan berjualan. Dyah sendiri hanya memanfaatkan status WhatsApp untuk berjualan karena tidak memiliki media sosial lain. Namun dari kebiasaan sederhana itu, konsumen mulai mengenalnya sebagai penjual yang konsisten. Setiap unggahan yang rutin ia buat membentuk citra diri bahwa ia adalah seseorang yang dapat dipercaya.

Di atas semua itu, Dyah meyakini bahwa kejujuran adalah hal terpenting dalam berdagang. Dengan bersikap jujur, amanah, dan tidak mudah menyerah, setiap usaha akan membawa keberkahan tersendiri. Semangat untuk terus belajar dan tetap istiqamah menjadi bekal paling berharga yang ia bagikan kepada siapa pun yang ingin memulai perjalanan sebagai reseller Evermos.

Menemukan Makna Melalui Komunitas dan Keberkahan

Perjalanan Dyah Ayu Nawang Wulan menggambarkan bagaimana ketekunan dan niat baik dapat membuka jalan menuju keberkahan. Dari seorang pegawai negeri dengan waktu terbatas, ia kini menjadi bagian dari komunitas reseller yang aktif dan saling menguatkan.

Evermos tidak hanya menjadi sarana untuk berjualan, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan nilai kebersamaan dan berbagi manfaat. Melalui setiap langkahnya, Dyah membuktikan bahwa siapa pun dapat berkembang jika memiliki semangat belajar, konsistensi, dan niat yang tulus untuk menebar kebaikan.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »