Ada banyak alasan yang mendorong orang untuk berikthiar dan berdagang. Salah satunya, adalah untuk memperbanyak sedekah, seperti yang dilakukan oleh Bu Fitri. Prinsip hidupnya adalah mandiri untuk berbagi.
Berasal dari pulau Sumatra, Bu Fitri merantau ke Bandung sejak 20 tahun lalu. Kini beliau memiliki keluarga kecil dengan tiga orang anak. Suaminya sering pergi ke luar kota untuk bekerja di proyek pembangunan infrastruktur seperti jembatan, rumah, sekolah, dan lain sebagainya. Sehari-hari, kesibukan utama bu Fitri adalah menjadi ibu rumah tangga. Beliau juga menjadi agen penjualan pulsa dan pembayaran listrik untuk orang-orang di sekitar rumahnya.
Memiliki darah Sumatra dan besar di keluarga pedagang, jiwa dagang sangat melekat di semangat hidup Bu Fitri. 10 tahun lalu dia sempat mencoba untuk berjualan baju di pasar pagi sekitar area Gedung Sate Bandung. Namun, seringkali beliau merasa kesusahan karena sejumlah hal seperti terbatasnya modal, pelanggan yang sering berhutang, hingga kesibukan rumah tangga yang membuat Bu Fitri sempat menyerah. Selain itu gangguan para preman pasar juga kerap membuat para pedagang kecil seperti Bu Fitri makin mengalami kesulitan.
“Kasihan kalau yang kecil-kecil lah, kalau yang sudah gede dan modalnya gede, jualannya banyak, dia mah ketutupan lah itu. Kalau pedagang kecil, lah itu yaa Allah, satu (preman) dateng, satu dateng, satu dateng….banyak itu.”
10 tahun berselang, Evermos memberikan harapan baru bagi Bu Fitri untuk berdagang kembali. Dengan Evermos, Bu Fitri dapat berjualan tanpa harus mengeluarkan modal untuk stok barang terlebih dahulu, bisa melakukannya di rumah sambil mengurus keluarganya, dan terlebih, beliau bisa bebas dari gangguan preman pasar yang kerap mengganggunya dahulu. Alhamdulillah, keluarga, tim sales community dan grup reseller Evermos mendukung serta membantu Bu Fitri untuk lebih paham bagaimana berjualan online melalui aplikasi dan media sosial.
Dengan penghasilan sendiri yang didapatkan dari Evermos, Bu Fitri berharap bisa lebih banyak lagi melakukan sedekah. Beliau merasa bisa lebih mandiri untuk berbagi, di mana beliau tidak bergantung pada anggaran rumah tangga yang diberi oleh suaminya untuk bersedekah. Di masa sekarang yang memiliki banyak tantangan, Bu Fitri bersyukur masih memiliki penghasilan dan kesempatan untuk berbagi.
“Paling kalau buat saat ini mah, kalau lihat dari penghasilan gitu yaa, paling pengen ini aja sih lebih banyak sedekah aja. Biar nggak ngambil dari keuangan keluarga jadi sedekahnya lebih banyak aja.”