Mailul: Dari Rumah, Berdaya dan Mandiri Lewat Komunitas Reseller Evermos

Dari Guru Bimbel ke Pengusaha Mandiri

Pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam hidup banyak orang, termasuk Mailul, seorang mantan pengajar bimbel di Padang. Ketika kegiatan belajar mengajar berhenti, ia harus pulang ke kampung halaman dan kehilangan sumber penghasilan. Namun, di tengah kebosanan dan keterbatasan, keinginannya untuk tetap produktif tidak padam.

Tanpa modal besar dan dengan dorongan untuk mencari peluang kerja dari rumah, Mailul mulai menjelajahi internet. Dari YouTube, ia menemukan video seorang reseller Evermos yang kemudian menginspirasinya untuk ikut bergabung. Sejak itu, perjalanan barunya sebagai reseller Evermos dimulai.

Belajar dan Bertumbuh Bersama Komunitas

Awalnya, Mailul belajar secara mandiri selama seminggu melalui pelatihan online yang disediakan Evermos. Meski tidak memiliki pengalaman berjualan sebelumnya, ia mulai memberanikan diri mempromosikan produk di WhatsApp. Tak disangka, dari situ ia mendapatkan pembeli pertamanya dan terus berlanjut hingga kini.

Selama empat tahun bergabung, Mailul tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga pengetahuan baru di bidang pemasaran digital. Ia kini mahir membuat konten menggunakan Canva, mengelola komunikasi dengan pelanggan, dan memahami strategi penjualan yang efektif.

Lebih dari itu, Evermos juga memperkenalkan nilai-nilai spiritual dan sosial dalam berbisnis. Mailul belajar pentingnya berbagi rezeki melalui sedekah, wakaf, hingga membantu sesama. Ia juga mengenal konsep tabungan masa depan lewat program Loka Mulia dan Antap, yang memperkuat kesadarannya untuk hidup lebih terencana.

Mailul: Dari Rumah, Berdaya dan Mandiri Lewat Komunitas Reseller Evermos

Dari Reseller ke Pakar dan Pebisnis Baru

Berkat semangat dan konsistensinya, Mailul dipercaya menjadi Pakar KBP (Komunitas Belajar Praktik) di Evermos. Dalam perannya, ia tidak hanya menjual produk, tetapi juga membimbing dan berbagi pengalaman dengan reseller lain.

Pengalaman ini membuatnya semakin percaya diri. Dari hasil penjualan Evermos dan hadiah konten kreatif senilai Rp750 ribu, Mailul akhirnya berani membuka bisnis mahar akrilik bernama Mahartu. Bisnis ini menjadi bukti nyata bagaimana pendapatan dari Evermos bisa menjadi modal tumbuhnya usaha baru.

Kini, ia tak hanya menjual produk di WhatsApp, tetapi juga melalui marketplace Facebook dan platform Evermos sendiri. Dari sana, ia berhasil membangun hubungan dengan pelanggan loyal yang terus berbelanja hingga saat ini.

Tantangan dan Pembelajaran di Setiap Langkah

Seperti pelaku usaha lainnya, Mailul juga pernah menghadapi tantangan, salah satunya ketika produk yang diterima pelanggan tidak sesuai ekspektasi. Namun, sistem refund dan jaminan kualitas dari Evermos membantunya menjaga kepercayaan konsumen. Ia belajar untuk lebih selektif memilih produk dan fokus hanya pada brand yang terbukti bagus.

Dari proses tersebut, Mailul semakin memahami pentingnya menjaga integritas dan kepercayaan dalam berjualan. Ia juga menyadari bahwa setiap tantangan membawa pelajaran berharga yang membuatnya lebih tangguh.

Komunitas yang Menguatkan

Bagi Mailul, komunitas reseller Evermos bukan sekadar tempat berbagi strategi bisnis, melainkan wadah saling mendukung dan menguatkan. Di sana, para reseller bertukar tips, saling membantu dalam menghadapi kendala, dan tumbuh bersama tanpa merasa bersaing.

Kebersamaan inilah yang membuat Mailul terus semangat untuk bertahan dan berkembang. Ia percaya, kesuksesan tidak datang dalam semalam, tetapi dari proses belajar dan usaha yang konsisten.

Harapan untuk Masa Depan

Ke depan, Mailul berharap bisa terus bermanfaat bagi banyak orang dan mengembangkan bisnis pribadinya agar bisa menjadi bagian dari ekosistem Evermos sebagai vendor resmi. Ia juga ingin semakin banyak perempuan di Indonesia yang merasakan manfaat menjadi reseller Evermos, bisa bekerja dari rumah, menambah penghasilan, dan tetap berdaya.

Bagi Mailul, Evermos bukan hanya platform jualan, melainkan tempat belajar, bertumbuh, dan berbagi dampak nyata bagi sesama.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »