Tumbuh dari Rumah: Perjalanan Siti Alfiyah Membangun Kemandirian Bersama Evermos

Menjalani peran sebagai ibu rumah tangga tidak pernah membuat Siti Alfiyah berhenti memikirkan cara untuk tetap produktif. Sejak lama ia terbiasa berjualan fashion secara offline, melayani permintaan tetangga atau kenalan. Namun setelah memiliki anak kembar yang masih berusia delapan bulan, ia semakin membutuhkan penghasilan tambahan yang tetap memungkinkan dirinya hadir sepenuhnya di rumah. Keterbatasan modal membuat usaha lamanya sulit berkembang, sementara kebutuhan keluarga terus meningkat.

Dalam kondisi inilah Siti menemukan Evermos pada akhir 2018. Saat itu aplikasinya masih sederhana, pilihan produk belum sebanyak sekarang, dan ritme penjualan belum stabil. Meski demikian, ia melihat peluang besar: bisa berjualan tanpa stok dan tanpa modal. Keputusan kecil untuk mencoba menjadi reseller ternyata menjadi titik awal perjalanan panjang yang penuh pembelajaran.

Awal Perjalanan yang Tidak Mudah, namun Penuh Harapan

Tiga bulan pertama sebagai reseller bukanlah hal yang mudah bagi Siti. Ia belum mendapatkan closing, dan masih menyesuaikan diri dengan cara kerja aplikasi yang saat itu masih dalam tahap pengembangan. Namun pengalaman berjualan sebelumnya membuatnya tidak mudah menyerah. Ia mulai fokus menawarkan produk-produk berkualitas yang sudah dikenal masyarakat, seperti brand Hoofla, agar lebih mudah membangun kepercayaan konsumen.

Kesabaran itu akhirnya membuahkan hasil. Penjualan perlahan meningkat, dan Siti mulai merasakan manfaat dari sistem yang memudahkan ibu rumah tangga sepertinya tetap bisa menjalankan bisnis dari rumah tanpa harus menambah beban pekerjaan.

Tumbuh dari Rumah: Perjalanan Siti Alfiyah Membangun Kemandirian Bersama Evermos

Menjadi KORI: Langkah Baru yang Membuka Banyak Peluang

Seiring waktu, Siti dipercaya menjadi KORI (Koordinator Reseller Indonesia) di areanya, sebuah peran yang membuatnya terlibat lebih dekat dalam pendampingan reseller lain. Di posisi ini ia semakin sering berinteraksi dengan komunitas, memberikan masukan, serta memotivasi teman-teman reseller agar tetap konsisten. Ia memahami bahwa setiap orang memiliki ritme dan tantangan masing-masing dalam berjualan, dan kehadirannya sebagai Kori menjadi penyemangat bagi mereka untuk tetap bertahan.

Dari peran tersebut, Siti kemudian mendapat kesempatan untuk menjadi vendor Evermos dan mengelola brand miliknya sendiri. Ia belajar memilih produk, menjaga kualitas, dan memastikan kebutuhan konsumen terpenuhi. Meski sempat menghadapi tantangan sehingga salah satu brandnya harus berhenti beroperasi, ia tetap fokus pada brand lain yang terus berjalan. Baginya, setiap proses adalah bagian dari perjalanan tumbuh bersama Evermos.

Berdaya Melalui Konsistensi dan Kebiasaan Sederhana

Dalam kesehariannya, Siti mampu memadukan peran sebagai ibu rumah tangga, reseller, Kori, dan vendor dengan fleksibilitas penuh. Pagi hari ia mengurus keluarga terlebih dahulu, lalu mulai mengecek grup reseller, membalas pesan pelanggan, hingga mengelola pesanan. Media sosial seperti WhatsApp menjadi kanal utama baginya untuk membangun relasi dan memperkenalkan produk.

Siti selalu mendorong reseller lain untuk konsisten posting dan mengenalkan produk setiap hari. Menurutnya, konsumen harus tahu siapa yang menjual apa. Ketika kebiasaan ini sudah tertanam, pembeli akan tetap mengingat meski penjual sedang tidak aktif mengunggah konten. Baginya, branding personal dan kedisiplinan dalam berjualan adalah kunci bertahan di tengah persaingan.

Dampak Ekonomi dan Sosial yang Mengubah Hidup

Tujuh tahun bersama Evermos memberi dampak besar bagi kehidupan Siti dan keluarganya. Ia dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga sambil tetap berada di rumah, sebuah hal yang sangat ia syukuri. Penghasilan tambahan yang ia dapatkan menjadi penyokong ekonomi keluarga, sementara aktivitasnya sebagai pelaku usaha membuatnya membangun jaringan sosial baru.

Lebih dari sekadar pendapatan, ia merasakan perubahan pada diri sendiri. Ia menjadi lebih percaya diri, lebih mandiri, dan lebih aktif berinteraksi dengan banyak orang. Kehadirannya dalam berbagai kegiatan komunitas juga membuat namanya semakin dikenal sebagai seseorang yang dapat membantu menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga.

Menghadapi Tantangan dengan Ketabahan dan Rasa Syukur

Perjalanan Siti tentu bukan tanpa rintangan. Ada masa penjualan sepi, mood menurun, hingga konsumen yang ingin menunda pembayaran. Ada pula tantangan ketika aturan atau sistem berubah dan menuntut penyesuaian. Namun Siti memilih menghadapi semuanya dengan lapang dan melihat setiap perubahan sebagai bagian dari proses.

Ia percaya bahwa berjualan online membutuhkan mental yang kuat. Penolakan bukan alasan untuk berhenti, melainkan bagian dari ritme usaha yang harus dijalani. Selama ikhtiar dilakukan dengan konsisten, hasil akan mengikuti pada waktu yang tepat.

Tetap Melangkah untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Perjalanan Siti Alfiyah merupakan bukti bahwa pemberdayaan bisa dimulai dari langkah kecil di rumah. Dengan dukungan ekosistem Evermos, ia menemukan peluang untuk mandiri, mengembangkan diri, dan memberi manfaat bagi banyak ibu rumah tangga di sekitarnya. Kini, setelah tujuh tahun bersama Evermos, ia masih terus melangkah dengan semangat yang sama seperti hari pertama ia bergabung.

Ia berharap bisa terus tumbuh bersama komunitas reseller, memperluas manfaat, dan menjadi inspirasi bagi perempuan lain yang ingin memulai usaha dari rumah. Baginya, kemandirian bukan hanya tentang pendapatan, tetapi tentang keberanian untuk mencoba dan ketekunan untuk bertahan.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »