Serendipity by Aulia: Dari Hobi Kerajinan Menjadi Ruang Pemberdayaan Kreatif di Garut

Perjalanan sebuah usaha seringkali dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan ketulusan. Itulah yang terjadi pada Serendipity by Aulia, sebuah brand kerajinan tangan asal Garut yang lahir dari kecintaan pendirinya bernama Aulia Azhari terhadap seni handmade. Berawal dari aktivitas sederhana membuat dekorasi pernikahan dan aksesori estetik, minat tersebut berkembang menjadi usaha yang bukan hanya memberikan nilai ekonomis, tetapi juga membawa dampak sosial bagi lingkungan sekitar.

Melalui Serendipity, Aulia memadukan kreativitas, proses produksi yang teliti, dan keinginan untuk bermanfaat bagi orang lain. Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM kreatif di Indonesia, ia membangun ruang yang tidak hanya menghasilkan produk cantik, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk tumbuh bersama.

Serendipity by Aulia: Dari Hobi Kerajinan Menjadi Ruang Pemberdayaan Kreatif di Garut

Dari Hobi Menjadi Usaha Kreatif yang Menghidupkan Banyak Orang

Awal perjalanan Aulia dimulai di rumah setelah menikah dan menjalani peran sebagai ibu. Kecintaannya terhadap crafting membuatnya terus bereksperimen menciptakan dekorasi pernikahan, ring box, dan frame mahar yang estetis. Ia kemudian memperluas lini produk menjadi perhiasan berbahan resin dan bunga asli yang dipres secara manual.

Proses produksi Serendipity menggunakan dua jenis resin dengan karakteristik berbeda: epoxy resin yang memerlukan waktu curing hingga 24 jam, dan UV resin yang dapat mengering dalam hitungan detik. Ketelitian, kesabaran, serta sentuhan estetika menjadi kunci kualitas produknya. Seiring meningkatnya permintaan, Aulia mulai membangun tim kecil yang membantu proses produksi sehingga dirinya dapat lebih fokus pada pengembangan brand dan inovasi produk.

Perjalanan tersebut terus berlanjut hingga Serendipity berkembang menjadi UMKM yang memiliki visi sosial: menciptakan ruang kreativitas yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

Menghadirkan Produk Estetik yang Ramah Lingkungan

Dalam proses berkaryanya, Aulia menyadari pentingnya membuat produk yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki manfaat jangka panjang. Salah satu inovasi yang ia kembangkan adalah alternatif papan bunga dengan konsep ramah lingkungan.

Alih-alih menggunakan styrofoam yang sulit terurai dan hanya terpakai satu kali, Serendipity menghadirkan papan ucapan dengan bibit tanaman yang dapat ditanam kembali. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi pada penghijauan lingkungan. Melalui langkah kecil tersebut, Serendipity memperlihatkan bahwa bisnis kreatif juga dapat membawa nilai keberlanjutan.

Serendipity by Aulia: Dari Hobi Kerajinan Menjadi Ruang Pemberdayaan Kreatif di Garut

Membuka Ruang Kolaborasi dan Pemberdayaan Komunitas

Salah satu aspek paling kuat dari perjalanan Serendipity adalah fokusnya pada pemberdayaan masyarakat, terutama kelompok-kelompok rentan dan UMKM lokal.

Aulia membuka pintu kolaborasi melalui:

1. Program Pemberdayaan Adik-adik Disabilitas

Berlokasi dekat SLB Garut, Serendipity secara konsisten mengajak adik-adik disabilitas untuk ikut membuat beberapa produk seperti resin art dan komponen dekorasi lainnya. Aktivitas ini dilakukan seminggu sekali atau sesuai kebutuhan produksi. Mereka tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga memperoleh royalty dari produk yang mereka bantu kerjakan.

Program ini telah berjalan sejak awal 2024 dan menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Serendipity dalam mendukung kesetaraan kesempatan.

2. Kolaborasi dengan UMKM Lokal

Serendipity rutin menggandeng UMKM sekitar untuk mengisi hampers pada momen-momen tertentu, seperti Ramadan dan Lebaran. Ada UMKM pembuat kue, snack, hingga produk pangan rumahan yang ikut serta. Kolaborasi ini mendorong perputaran ekonomi lokal sekaligus memperluas jaringan pemasaran para pelaku usaha kecil lainnya.

3. Workshop Kreatif untuk Masyarakat

Workshop menjadi medium bagi Aulia untuk menyebarkan energi positif. Ia ingin orang-orang merasakan bahwa proses berkarya dapat menjadi ruang healing sekaligus sarana menemukan potensi diri. Melalui kelas-kelas kreatif ini, Serendipity membuka ruang bagi siapa pun untuk mencoba hal baru, mengekspresikan diri, dan mungkin menemukan minat baru yang bermanfaat.

Menjadi Ruang Tumbuh, Bukan Sekadar Bisnis

Bagi Aulia, menjalankan usaha bukan hanya tentang penjualan atau keuntungan. Ia ingin Serendipity menjadi ruang tumbuh, baik bagi dirinya sendiri, tim, maupun orang lain yang terlibat. Visi tersebut tercermin dari caranya membangun tim yang diberi ruang berkembang, mengatur keseimbangan hidup sebagai ibu dan pebisnis, serta mengutamakan kualitas dan kebermaknaan produk.

Dalam perjalanannya, tantangan terbesar bukan hanya persaingan bisnis, melainkan juga kemampuan mengatur waktu antara keluarga dan usaha. Namun dengan kehadiran tim yang membantu, ia mampu mengelola bisnis secara lebih seimbang sambil terus melakukan riset dan pengembangan produk.

Serendipity juga mendorong budaya inovasi. Kompetitor dianggap bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai penyemangat untuk terus memperbarui desain, memperbaiki kualitas, dan menghadirkan sesuatu yang bernilai bagi pelanggan.

Harapan Serendipity: Menyebarkan Kebaikan Lewat Karya

Ke depan, Aulia ingin Serendipity menjadi wadah yang terus menyebarkan kebermanfaatan. Ia berharap dapat membuka lebih banyak kelas kreatif, memperluas kolaborasi dengan UMKM serta komunitas, dan menjadikan bisnis ini sebagai ruang yang menghadirkan dampak sosial berkelanjutan.

Sebagaimana namanya, Serendipity menemukan hal berharga secara tak terduga menjadi gambaran perjalanan UMKM ini. Dari rumah kecil di Garut, dari hobi sederhana, lahirlah gerakan kecil yang memberi kesempatan bagi banyak orang untuk tumbuh bersama melalui karya yang indah dan bermakna.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »