Evermos Impact Stories

Perkembangan teknologi memberikan dampak yang luar biasa untuk strategi berjualan atau bisnis.  Jualan atau bisnis yang awalnya dilakukan secara offline beralih menjadi jualan online. Itu juga yang dilakukan Kang Asep Saefullah atau disapa Kang Asep. Beliau telah memulai jualan online sejak tahun 2012. Saat itu, produk yang dijual masih beragam hingga akhirnya memutuskan fokus untuk

Konsistensi Kunci Sukses – Kesehariannya sebagai ibu rumah tangga tidak membuat Teh Sumiyati berpangku tangan. Bermula dari melihat iklan Evermos, beliau mengaku tertarik dan akhirnya mendaftar sebagai reseller sejak tahun 2019. Awalnya beliau masih belum tahu bagaimana cara transaksinya dan masih meraba-raba untuk bisa terjun bisnis online. Berkat kegigihan dan semangatnya dalam belajar, beliau bisa

Perkembangan teknologi di dunia mau tidak mau harus diikuti oleh semua orang. Namun, hal ini mungkin cukup sulit untuk diikuti oleh para pembatik tradisional. Berkat inovasi dari Mbak Nancy dan kedua rekannya yang memiliki hobi teknologi dan sains, tercetuslah ide untuk menggabungkan teknologi dengan batik. Setelah melalui proses panjang, mereka berhasil mendirikan brand Batik Fractal

Tingkatkan Ekonomi Keluarga Jadi Alasan Awal Gabung Evermos Menjadi ibu rumah tangga dengan suami dan ketiga anak tanpa memiliki pekerjaan lain, terkadang membuat Mbak Erna merasa jenuh dan ingin memiliki pekerjaan yang lebih produktif. Berkat melihat status WA teman yang memposting produk dan harga, beliau bisa tertarik untuk berjualan. Demi menjawab rasa penasarannya, Mbak Erna

Gabung Evermos untuk Masa Depan Anak  Membesarkan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Itulah yang dialami Teh Ani. Beliau ingin bisa membesarkan ketiga anaknya dengan sebaik-baiknya. Meski anaknya yang  paling besar baru berusia 10 tahun dan anak yang paling kecil baru berusia 15 bulan, beliau menyadari sebagai orang tua harus bisa memenuhi kebutuhan anak, salah

Perjalanan bisnis tidak selalu mulus, begitu pun yang dialami Kang Adi Jauhari atau disapa Kang Adi. Sebelum mendirikan brand Arra, beliau telah berganti-ganti produk untuk dijual. Sampai akhirnya mendapat pesanan untuk membuat baju koko dan ternyata memiliki prospek yang bagus untuk bisnis. Saat bulan Ramadhan, beliau menjual produk tersebut dan sangat laris hingga memperoleh keuntungan