Yasmeera merupakan brand fashion muslim yang didirikan oleh Mas Dicky dan istri, Mbak Yayuk. Saat ini, usahanya semakin berkembang dan memiliki dua brand lain. Selama berbisnis beliau tak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga berusaha memberikan dampak positif untuk orang-orang yang terlibat maupun masyarakat luas. Beliau ingin, bisnisnya menjadi wasilah untuk bisa lebih dekat dan bertakwa kepada Allah SWT.
Cerita Berdirinya Yasmeera
Yasmeera merupakan brand fashion yang didirikan oleh Mas Dicky dan istri. Sebelum mendirikan brand Yasmeera, Mas Dicky merupakan karyawan di perusahaan pengeboran minyak di berbagai negara. Sementara istrinya, ibu rumah tangga sekaligus berjualan baju anak sekolah. Setelah sekitar 8 tahun bekerja di berbagai negara, Mas Dicky memutuskan untuk resign dan bergabung dengan istri untuk mendirikan usaha dengan brand Yasmeera pada tahun 2016.
Mas Dicky sangat serius dalam menjalankan usaha tersebut, hingga kini berhasil memiliki dua brand lainnya yaitu CottonChic dan El Rasheed. CottonChic merupakan brand sister dari Yasmeera yang menjual berbagai model piyama, sedangkan El Rasheed menjual berbagai baju muslim pria. Munculnya brand tersebut tentu tidak muncul begitu saja, ada hal yang melatarbelakanginya. Misalnya, munculnya brand El Rasheed karena ada salah satu customer pria yang mengaku suka dengan produk Yasmeera tetapi kurang suka dengan nama brand-nya. Itu sebabnya, Mas Dicky memutuskan untuk mendirikan brand El Rasheed yang khusus untuk fashion pria.
Berkomitmen Serius dalam Bermuamalah
Perjalanan untuk bisa sukses hingga sekarang tentu tidak mudah. Mas Dicky berusaha untuk memberikan kualitas dan pelayanan terbaik. Beliau berkomitmen penuh untuk memberikan kepastian pengiriman, tepat waktu, dan jaminan kualitas produk. Beliau ingin bisnisnya menjadi wasilah untuk semakin dekat dengan Sang Pencipta. Maka dari itu, beliau berusaha sebaik mungkin memberikan manfaat kepada customer maupun orang-orang disekitarnya.
Cara Mas Dicky memberikan manfaat kepada customer yakni dengan memberikan produk dengan kualitas terbaik. Beliau mengungkapkan, banyak dari customer yang memberikan penilaian bahwa produk Yasmeera maupun kedua brand lainnya memiliki kualitas jahitan yang rapi dan kuat. Ini juga yang menjadi perhatian Mas Dicky, beliau ingin menjaga kualitas produknya tetap baik dengan cara membayar lebih untuk garmen tempat produksi produknya. Beliau berharap dengan biaya produksi yang mahal kualitas produk terjadi sehingga pelanggan puas dan minim komplain. Dengan begitu, harapannya para customer bisa repeat order.
Berikan Dampak Positif untuk Internal dan Eksternal
Mas Dicky berusaha agar bisnis yang dijalani bisa menjadi wasilah untuk lebih dekat kepada Allah SWT, salah satunya dengan memberikan dampak positif untuk internal maupun eksternal. Salah satunya dengan rutin mengadakan acara pengajian, team building, dan pengembangan skill. Melalui berbagai kegiatan tersebut, Mas Dicky berharap karyawan bisa happy dan lebih semangat dalam bekerja.
Sementara untuk eksternal, Mas Dicky berusaha memberikan dampak positif untuk para reseller maupun masyarakat di sekitar. Beliau sering mengadakan meet up atau gathering dengan para reseller untuk mengeratkan hubungan mereka sekaligus sharing dan berdiskusi mengenai permasalahan mereka. Kegiatan tersebut dilakukan secara online maupun offline dan manfaatnya bisa dirasakan oleh para reseller saat berjualan. Tak hanya melalui meet up atau gathering, untuk mendukung para reseller, Mas Dicky juga memberikan kesempatan kepada para reseller yang ingin berdiskusi untuk datang langsung ke kantor Yasmeera di Jakarta Selatan. Selain itu, untuk mendekatkan hubungan antara owner dan reseller, istri Mas Dicky juga sering berinteraksi dengan mereka di media sosial dengan harapan mereka menjadi senang dan mau melakukan repeat order.
Melalui Yasmeera, Mas Dicky Laksanakan Program Wakaf Produktif 1000 Sumur Bor
Selain berbagi manfaat untuk karyawan dan reseller, Mas Dicky ingin Yasmeera juga ingin bisa memberikan manfaat untuk masyarakat luas, salah satunya melalui program Wakaf Produktif 1000 Sumur Bor. Daerah yang mendapat kesempatan dipilih berdasarkan urgensinya, misalnya adanya gempa membuat pipa-pipa pecah sehingga kebutuhan air terganggu, seperti yang terjadi di Cianjur dan Sulawesi Tenggara. Demi mewujudkan program ini, Mas Dicky mengaku sudah membeli mesin untuk pengeboran agar proses pembuatan sumur bisa lebih cepat selesai tanpa harus menyewa jasa pengeboran sumur.
Selain mengadakan program pembuatan sumur bor di daerah tertentu, melalui Yasmeera Mas Dicky juga berencana untuk membangun dan merenovasi mushola. Bukan hanya itu saja, dampak lain juga beliau berikan dengan menjual sisa potongan kain yang masih lebar untuk para produsen baju, sedangkan sisa potongan kain kecil-kecil beliau berikan untuk pengepul lokal. Dengan begitu, kain sisa produksi tidak terbuang sia-sia dan bisa bermanfaat untuk orang lain.
Tantangan Selama Berbisnis
Setiap bisnis pasti ada naik turunnya, begitu pula dengan Yasmeera. Meski begitu, Yasmeera tetap menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Saat sedang down, Mas Dicky berusaha mengingat kembali tujuan awal berbisnis dan manfaat Yasmeera yang sudah diberikan untuk ribuan orang. Beliau ingin bisnisnya bisa menjadi wasilah untuk bisa berbagai manfaat untuk banyak orang. Karena itu, Mas Dicky akan terus berjuang untuk membesarkan bisnisnya dan tidak akan berhenti menebar kebaikan.
Harapan dan Tips Bisnis dari Mas Dicky
Selain menceritakan perjalanannya merintis Yasmeera, Mas Dicky juga berusaha mengungkapkan keinginannya ke depan. Beliau mengaku ingin bisa memiliki offline store sehingga customer bisa berbelanja langsung ke store. Selain itu, beliau juga berbagi tips tentang merintis bisnis. Menurut beliau, saat masih beginner, hal paling penting yang perlu dilakukan adalah konsisten. Ini juga yang dilakukan Yasmeera. Mas Dicky mengungkapkan bahwa tidak ada satu hari pun tanpa posting konten di media sosial. Agar tercapai, tim sudah membuat stok konten terlebih dahulu, sehingga setiap hari bisa upload konten tanpa terkendala konten yang belum siap.