Sapti: Dari Ibu Rumah Tangga di Lereng Merapi Menjadi Kori yang Menggerakkan Banyak Reseller

Dari Pembuat Camilan ke Dunia Digital

Di kaki Gunung Merapi, tinggal seorang ibu rumah tangga yang kini menjadi sosok inspiratif bagi banyak perempuan di sekitarnya. Namanya Sapti. Sebelum mengenal Evermos, kesehariannya diisi dengan membuat dan menjual camilan rumahan. Namun, ketika pandemi COVID-19 melanda, pesanan camilan berhenti total. Di saat itulah, ia mulai mencari cara lain untuk tetap produktif dari rumah.

Tahun 2019, Sapti pertama kali mengenal Evermos melalui iklan yang menampilkan Aa Gym. Namun baru pada tahun 2020, ketika pandemi mulai mengubah segalanya, ia benar-benar aktif menjadi reseller. Baginya, menjadi bagian dari Evermos adalah kesempatan untuk tetap berpenghasilan tanpa harus bekerja di luar rumah.

Yang penting bisa menghasilkan dari rumah, begitu tekadnya kala itu. Dari sinilah perjalanan barunya dimulai.

Belajar Digital dan Menjalin Silaturahmi

Melalui berbagai kegiatan dan pelatihan reseller yang diadakan Evermos, Sapti mulai mengenal dunia digital marketing. Ia belajar bagaimana memanfaatkan media sosial untuk promosi, memahami deskripsi produk, hingga strategi menjawab pertanyaan pelanggan dengan cepat.

Lebih dari sekadar tempat berjualan, Evermos juga menjadi wadah silaturahmi. Dari pertemuan antarreseller hingga grup komunitas KORI (Koordinator Reseller), Sapti menemukan lingkungan positif yang mendukung dan saling berbagi pengalaman.

Bagi Sapti, hal ini menjadi salah satu manfaat terbesar dari menjadi reseller Evermos. Bukan hanya ilmu jualan yang didapat, tapi juga jaringan dan pertemanan yang kuat.

Sapti: Dari Ibu Rumah Tangga di Lereng Merapi Menjadi Kori yang Menggerakkan Banyak Reseller

Menjadi Kori dan Menggerakkan Banyak Reseller

Kini, Sapti dipercaya menjadi Kori di wilayahnya — peran yang bertanggung jawab untuk membimbing dan memotivasi para reseller lain. Tantangan tentu ada, terutama ketika beberapa reseller tidak aktif atau sulit dihubungi. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya.

Ia memilih memberi contoh nyata. Dengan menunjukkan hasil transaksi dan keuntungan dari produk-produk tertentu, seperti madu atau perlengkapan rumah tangga, Sapti membantu para reseller memahami potensi yang bisa diraih.
Bagi dirinya, menjadi Kori bukan sekadar memimpin, tapi juga menumbuhkan semangat bersama agar semua bisa berdaya.

Strategi dan Konsistensi: Kunci Sukses Berjualan

Sapti memiliki cara tersendiri agar jualannya tetap lancar. Ia rutin melakukan promosi setiap pagi dan menjelang malam, waktu di mana banyak orang sedang santai dan membuka status WhatsApp. Produk yang ia jual pun disesuaikan dengan kebutuhan dan musim, mulai dari alat dapur, perlengkapan ibadah, hingga selimut di musim dingin.

Selain itu, ia juga kreatif menciptakan sistem arisan bagi pelanggan tetapnya. Dengan cara ini, transaksi tetap stabil setiap bulan meski penjualan harian naik turun. Strategi sederhana ini terbukti efektif membuat usahanya bertahan hingga kini.

Pesan untuk Reseller Baru

Dari pengalamannya selama lebih dari empat tahun bersama Evermos, Sapti percaya bahwa kunci keberhasilan reseller ada pada konsistensi dan kemauan belajar. Menurutnya, reseller baru perlu membiasakan diri untuk rutin posting setiap hari, mempelajari deskripsi produk agar bisa menjawab pertanyaan pelanggan, dan selalu tanggap terhadap pesan masuk.

Ia juga menekankan pentingnya keyakinan bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil selama dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

Terus Bertumbuh Bersama Evermos

Meski sudah lama menjadi bagian dari Evermos, Sapti tetap memiliki harapan ke depan. Ia berharap produk-produk di platform Evermos semakin beragam, terutama kategori fashion dan elektronik yang banyak diminati di komunitasnya.

Bagi Sapti, Evermos bukan hanya tempat untuk berjualan, tetapi juga wadah untuk bertumbuh dan berdaya bersama. Dari lereng Merapi, ia membuktikan bahwa peluang digital bisa diraih siapa pun — bahkan dari rumah.

Bagikan :

Artikel Terkait

Untuk Ziah: Perjuangan Bu Tini Sembuhkan Anaknya

Kehilangan orang-orang tersayang dengan begitu cepat tak pernah terbayangkan di hidup Tini Martini (37 tahun) sebelumnya. Dia telah kehilangan anak pertamanya karena sakit 10 tahun lalu. 6 tahun kemudian, suaminya meninggal karena penyakit yang jantung yang diderita. Kini hanya ada Siti Fadhillah (7 tahun) yang akrab disapa Ziah bersamanya. Ia tak mau kehilangan satu-satunya orang

Selengkapnya »
Toko Service HP Pak Agus

Toko Service HP untuk Pak Agus, Pejuang Penyintas Tumor Kaki

Toko Service HP Pak Agus – Namanya Agus Sofian (33th), ia adalah pria asal pedalaman Sumatera Barat yang memutuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ia merantau membawa keluarganya, yakni seorang istri, anak, dan keponakan. Meskipun kehidupan kota begitu  keras , dengan segala keterbatassanya Pak Agus tak letih untuk berjuang tanpa

Selengkapnya »
Rumah Tahfidz Permata

Rumah Tahfidz Permata : Hari Santri, Bangun Ekonomi Negeri

Sejak tahun 2015, Hari Santri diperingati tiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22. Dalam peringatan Hari Santri tahun ini, Evermos turut  mengenang perjuangan dan teladan jihad para santri Rumah Tahfidz Permata dengan menyelenggarakan acara Kajian dan Doa bertemakan, “Peran Santri Dalam Memajukan Kesejahteraan Bangsa”. Materi Kajian dibawakan langsung oleh Dr. KH. Abdul Ghofur

Selengkapnya »